BALIGE-Dalam upaya peningkatan pembangunan Kepariwisataan demi suksesnya Destinasi Prioritas Pariwisata Nasional  Kementerian Pariwisata melaksanakan sosialisasi khususnya kepada para pelaku usaha di bidang pariwisata Rabu,(13 /2/2019) di Ballroom Marahara Hotel Marsaringar Balige. Kementerian Pariwisata RI melalui Asdep Investasi Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata pada kesempatan tersebut melaksanakan sosialisasi dan Coaching Clinic Pembiayaan pada usaha Pariwisata di Kab.Toba Samosir-Sumut.

Dalam sosialisasi tersebut mengundang para pelaku usaha Pariwisata dalam berbagai bidang usaha. Pihak Kementerian yang bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanca Balige Kab.Tobasa melaksanakan sosialisasi dan Coaching Clinic Pembiayaan dengan tujuan supaya memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pariwisata di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara.

“Kab.Toba Samosir terpilih sebagai tindak lanjut sosialisasi KUR di 10 Destinasi Prioritas Pariwisata yang pada tahun ini dilaksanakan disekitar Danau Toba.

Sebelumnya sudah dilaksanakan dibeberapa wilayah kawasan wisata Danau Toba lainnya salah satunya di Kabupaten Humbang Hasundutan,” terang Asisten Deputi Investasi Pariwisata Hengky Manurung yang diwakili Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Prioritas, Kementrian Pariwisata, Nurwan Hadiyono.

Dijelaskannya, dari 100 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tobasa, tidak sedikit dari mereka yang baru pertama kali mendapat literasi keuangan tentang kondisi usahanya serta apa yang harus dilakukan kedepannya.

  “Banyak pelaku usaha pariwisata yang cerita ke saya. Dampak pariwisata di danau Toba yang maju, mendorong usaha mereka ingin maju lagi. Namun, mereka kurang modal.  Dengan dasar inilah kita berusaha menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan BUMN Perbankan dalam hal ini BRI supaya bisa membantu pengembangan usaha Kepariwisataan yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan peningkatan pelayanan dan kenyamanan para penikmat wisata ataupun para wisatawan,"harapnya.

"Dalam upaya kerja sama tersebut kita melakukan kerja sama dengan bantuan pinjaman kredit dari Bank dengan menawarkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga ringan 7 persen pertahun atau 0,4 persen perbulan untuk meringankan beban pelaku usaha pariwisata dalam hal pencicilan pembayaran perbulannya Meskipun sebelumnya mereka sudah kenal KUR. Namun KUR yang sifatnya biasa dengan bunganya kurang lebih 2 persen perbulan,” ujar Nurwan,"ujarnya.

KUR Pariwisata ditujukan untuk pelaku UMKM sektor pariwisata yang akan menerima bunga ringan sebesar 7% per tahun.  Kredit tersebut terbagi dua yaitu KUR mikro dan KUR ritel. Untuk segmen mikro plafon kredit besarannya maksimal Rp25 juta per debitur, sedangkan ritel berkisar Rp25 juta sampai dengan Rp500 juta.

Asisten Manager Pemasaran Ritel BRI Cabang Balige, Saniova Tarigan menerangkan, syarat untuk mengakses KUR cukup mudah di antaranya kepemilikan usaha produktif di bidang pariwisata minimal telah beroperasi selama 6 bulan dengan catatan keuangan yang sehat.

  Selama UMKM produktif dan layak 6 bulan boleh mengajukan KUR, semisal memiliki TDUP. "Untuk itu kami mengundang pelaku di bidang pariwisata memanfaatkannya karena ini skema baru KUR yang dikhususkan untuk UMKM di bidang pariwisata," katanya.*