TOBASA-Masyarakat dan para warga pengguna Jalan Negara pada ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Balige Kab.Tobasa - Parapat - Medan Sumut meminta dan berharap unit Tipikor Polda Sumut supaya memeriksa dan mengaudit Pelaksanaan Penggunaan Anggaran Perawatan dan Pemeliharaan Jalan Negara Jalinsum yang disinyalir anggaran dana pemeliharaan dan perawatan Jalinsum tidak tepat sasaran penggunaannya dan di sinyalir telah banyak di korup.

Jalan Negara Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera) Kabupaten Toba Samosir telah lama banyak yang retak retak dan memiliki lobang pada ruas badan jalan dengan kedalaman 20 - 30 cm bak kubangan kerbau serta sudah sering menelan korban kecelakaan dari luka ringan, luka berat hingga patah tulang bahkan sampai ada korban meninggal dunia.

Dengan kondisi Jalinsum yang sudah retak dan lobang ini telah beberapa kali di beritakan oleh beberapa Surat Kabar  Media  Cetak dan Media On Line.

M.Manurung (48) Rabu,(13/2/2019) warga desa Siraituruk Kec.Porsea yang bermukim di dekat Jalan Negara Jalinsum yang berlobang mengakui beberapa bulan yang lalu telah menelan korban nyawa hingga meninggal dunia. "Sudah ada korban yang tewas disini, "ungkapnya kepada Gosumut, Kamis (9/2/2019) sambil menyaksikan penimbunan dengan menutupi ruas jalan Negara Jalinsum yang berlobang lobang dengan tanah merah bercampur batu. Penutupan ruas Jalan Negara Jalinsum yang berlobang dengan tanah merah berbatu di tengarai warga seputaran ruas jalan Negara ini dan beberapa pengguna Jalan seperti yang disampaikan M.Siregar (42) Sopir minibus L.300 Sibolga - Medan mengatakan, penutupan jalan ini hanya sebagai modus untuk menutupi aib pengawas dan pihak Pelaksana yang melakukan perawatan jalan Negara Jalinsum dengan anggaran uang Negara di TA. 2017 dan TA. 2018.

"Kalau memang benar dilakukan perawatan dan pemeliharaan kenapa dalam kurun waktu 1 tahun di tahun 2018 tidak ada perawatannya kita dapati saat melintasi jalinsum ini, rekan sopir lainnya juga mengakui demikian,"jelasnya.

"Apa memang tidak ada di anggarkan Negara. Menurut hemat kami tidak mungkin Negara tidak ada menganggarkan Anggaran Dana biaya pemeliharaan dan Perawatan Jalan Negara Jalinsum ini di setiap tahun Anggaran Belanja Negara berjalan oleh Negara. Bisa jadi dalam pelaksanaan penggunaan anggaran Pemeliharaan dan Perawatan Jalinsum ini telah terjadi kongkalikong dan bisa jadi sebahagian besar dananya diduga telah di Korup oleh oknum oknum pejabat ataupun pihak pemenang tender perawatan dan pemeliharaan jalan Negara Jalinsum ini Balige - Porsea - Parapat - Medan ini makanya perawatan dan pemeliharaannya tidak berjalan maksimal,"imbuhnya.

K.Tambunan (57) warga desa Nauli Sigumpar yang rumahnya persis berdekatan dengan Jalinsum yang berlobang di Jalinsum Kec.Sigumpar Desa Nauli kepada Gosumut Rabu,(13/2/2019) menjelaskan, penimbunan jalan negara Jalinsum ini dengan tanah merah bercampur batu sepertinya tidak jelas siapa mereka yang melaksanakannya. Kalau di amati sepertinya penutupan jalan ini dengan tanah merah hanya sebatas menutupi aib mereka saja,"ucapnya.

Berdasarkan pemantauan Gosumut dalam 1 Minggu terakhir ini, Penutupan ruas Jalan Negara Jalinsum yang berlobang lobang bak kubangan kerbau dengan mengunakan tanah merah hanya bertahan 3 hari saja.

Sesuai dengan fakta di lapangan usai di tutupi dengan tanah merah berikut seringnya diguyur turunnya hujan ditambah dengan dilintasi mobil yang melintas dengan berbagai berat tonasi, tanah merah penutup lobang jalinsum berangsur angsur tergerus air hujan dan kembali menganga sebagaimana lobang jalan semula sebelum di tutupi dan siap kembali untuk merengut korban.*