JAKARTA - Pembangunan tol Trans Jawa yang bertujuan memudahkan konektivitas, nyatanya kini mendapat sorotan. Hal tersebut dikarenakan mahalnya tarif yang dipatok oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Menanggapi hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan mengumpulkan seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola Trans Jawa.

Trans Jawa sendiri banyak dikelola oleh BUJT dari mulai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk hingga PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

"Ini saya minta BUJT untuk buat jadwal (pertemuan) ya," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Menurut Basuki, tujuan dikumpulkannya para BUJT ini adalah untuk mendengarkan masukan-masukan dari para perusahaan pengelola jalan tol tersebut. Karena menurutnya, penurunan tarif tol ini membutuhkan diskusi terlebih dahulu karena ini melibatkan banyak BUJT.

"Ada informasi itu sekarang saya sedang coba diskusikan, karena kan itu banyak sekali BUJT-nya. Ada Jasa Marga, Astra, ada Waskita, ada sumber Mitra Jaya dan sebagainya. Harus saya kumpulkan dulu kita diskusikan," katanya.

Proses diskusi sendiri nantinya akan termasuk juga bagaimana kemungkinan-kemungkinan serta solusi yang dibutuhkan ketika tarif tol Trans Jawa diturunkan. Termasuk juga kemungkinan adanya perpanjangan masa konsesi yang diberikan pemerintah kepada BUJT.

Perpanjangan konsesi sendiri sangat penting agar pendapatan BUJT tidak menurun. Namun untuk kepastiannya, masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan BUJT.

"Perpanjangan konsesi belum tahu nanti masih ingin didiskusikan," katanya.***