ASAHAN-Pemerintah Kabupaten Asahan telah mempersiapkan antisipasi dalam rangka penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) salah satunya melalui gerakan 1 rumah 1 juru pemantik (Jumantik). Hal itu dilakukan demi mewujudkan Asahan bebas demam berdarah.

Dengan program 1 rumah 1 jumantik tersebut dia mengklaim sampai saat ini pihaknya telah rutin melaksanakan edukasi tentang antisipasi demam berdarah baik di tingkat sekolah maupun langsung ke masyarakat.

Ketua TP PKK Asahan Hj Winda Fitrika sebagai mitra pemerintah ikut terlibat proaktif melaksanakan berbagai program dalam mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus melalui gigitan nyamuk ini.

Ia mengatakan, lewat optimalisasi para kader PKK saat ini cukup membantu karena memiliki fungsi dan peran yang cukup strategis dalam melaksanakan program pemberdayaan dan penyuluhan dilingkungan masyarakat khususnya keluarga.

Hj Winda telah meminta kepada TP PKK di seluruh tingkatan untuk turun langsung ke setiap rumah masyarakat dan menghimbau masyarakat agar proaktif memaksimalkan gerakan 4M Plus (menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penampungan air.

“Kemudian mengubur dengan membuang dan menutup barang bekas yang dapat menampung air, serta memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak, jangan menggantung pakaian dan memelihara ikan di tempat penampungan air,”ujarnya kepada wartawan, Senin (11/2/2019).

Disamping itu iapun menghimbau masyarakat untuk menerapkan program gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang bertujuan untuk meminimalisir jumlah penderita dan jumlah kematian akibat Demam Berdarah melalui peran serta masyarakat dalam proses pencegahan.

“Saya berharap melalui proses pembinaan dan pemberdayaan peran masyarakat yang didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah melalui OPD terkait, penyebaran DBD di wilayah Asahan bisa dieliminir serta masyarakat Asahan yang lebih sehat dan bebas dari DBD dapat terwujud,”pungkasnya.*