MEDAN-Sahabat jannah Gjb PPALC Medan Minggu (3/2/2019) melaksanakan program membahagiakan yatim dan dhuafa dengan membawa mereka melihat artefak Rasulullah SAW di Prsu Tapian Daya Medan.

Sejumlah barang-barang bernilai sejarah Islam yang usianya mencapai ribuan tahun itu kini berada di Medan, Sumatra Utara. Medan menjadi daerah pertama sekali di Indonesia yang mampu menyelenggarakan Pameran Artefak Asli Rasulullah dan para Sahabat selama sebulan penuh.

"Dibutuhkan waktu setahun lamanya proses mendatangkan benda-benda bernilai tinggi ini ke Medan dari Arab hingga ke Malaysia. Semuanya itu asli adanya, bukan replika. Sudah diteliti oleh ahli sejarah dari Malaysia selama 30 tahun," ujar Hendra, salah seorang penggagas sekaligus penyelenggara kegiatan ini di sela-sela pameran di Gedung Pekan Raya Sumatra Utara, Jalan Jendral Gatot Subroto, Kota Medan.

Hendra menjelaskan, ada sebanyak 40 item artefak Rasulullah SAW dan para Sahabat yang dibawa ke Medan. Misalnya, rambut, sepatu, bekas tapak kaki, darah bekam, tongkat, panah (busur), serban, tempat air minum zamzam, dan cemeti (cambuk) kuda yang semuanya milik Rasulullah SAW.

Sejumlah milik Sahabat Nabi, antara lain pedang Muaz Bin Jabal, pedang milik Amru bin Ash, pedang milik Usman Bin Affan, pedang milik Ali Bin Abi Thalib, Alquran emas milik Kesultanan Turki Ustmani, dan banyak lainnya.

Ada juga batu meteorit dari angkasa yang diyakini berusia 4.500 juta tahun, baju perang Armor Turki Usmani, pedang Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstatinopel, kunci makam Ashabul Kahfi, pedang perang Sayidina Husein, Kiswah Pintu Kabah, kiswah Makam Rasulullah SAW, ruangan dalam Kabah, kunci pintu Kabah. Selain itu ada jam matahari Mesir Kuno, kantong airm dan teko susu juga milik Rasulullah SAW.

Hendra mengatakan, berdasarkan hasil penelitian ahli sejarah Islam, sorban Nabi Muhammad ini hanya ada sembilan saja yang tersebar di dunia. Jadi tidak hanya di Turki saja.

"Kita sampaikan kepada masyarakat, barang-barang peninggalan Nabi ini tidak hanya ada di Tohkape di Turki saja. Suriah, Yordan, Yaman, dan negara-negara Arab lainnya. Sorban Nabi Muhammad yang kita pamerkan ini adalah satu dari sembilan yang terawat baik," ujarnya.

Para pengunjung terutama yang berada di kawasan Sumatra Utara dapat lebih leluasa dan lebih praktis melihat benda-benda peninggalan Nabi Muhammad daripada harus melihat benda-benda serupa yang berada di Museum Tohkape di Turki, maupun di Madinah, Arab Saudi. "Benda-benda ini dapat menjadikan kita berfikir positif. Dapat menumbuhkan kecintaan, keimanan, dan mengedukasi anak-anak. Apa yang tertulis di sini tidak diajarkan disekolah-sekolah. Ini semua ditujukan bagi anak-anak generasi muda yang sekarang dan akan datang,"ungkapnya.

dr. Rahmad Suhita Siregar, M. Ked (PD, SpPD) salah seorang pengunjung dari Kompleks Perumahan Dosen USU, mengaku terharu dan terkesima setelah melihat pameran ini.

"Begitu melihat bekas tempat air minum/guci zam-zam dan stempel Nabi Muhammad SAW serta darah Bekas Bekam Beliau, tangis saya langsung tumpah. Kecintaan saya kepada Beliau tak dapat diucapkan dengan kata-kata," ujar dr. Rahmad di lokasi pameran.*