MEDAN - Tim Peneliti FK UISU yang dipimpin Dr.dr.Umar Zein menemukan satu kasus infeksi cacing pada mata seorang pasien perempuan berusia 27 tahun, warga Tanjung Morawa pada Desember 2018 lalu. Kasus itu bermula ketika pasien yang sudah lebih 2 tahun mengeluh pada mata kiri dan berulang mengalami pembengkakan. Mata merah dan sedikit nyeri.

"Pasien sudah berulang kali juga berobat ke dokter spesialis mata, bahkan sudah diperiksa di RS Malaysia dan menjalani berbagai pemeriksan penunjang, seperti CT Scan kepala. Namun belum kunjung sembuh," papar Umar Zein, Senin (28/1/2019).

Terungkapnya cacing mata ini, sebut Umar, berawal ketika pasien melihat di cermin, ada benda berwarna putih di kelopak mata kiri bawah yang bergerak. Kemudian, wanita itu menariknya dengan jari dan mengeluarkannya.

"Ternyata benda itu adalah cacing yang berukuran beberapa sentimeter dan bergerak seperti ulat di dalam gelas berisi air," bebernya.

Selanjutnya, pasien tersebut mencari tahu alamat Klinik Dr.Umar Zein yang diketahuinya telah menemukan kasus cacing pita di Simalungun beberapa waktu lalu, hingga akhirnya pasien tersebut datang ke klinik Umar Zein dan melakukan pemeriksaan.

"Setelah di klinik, pasien memberikan cacing itu dan saya simpan material cacing tersebut serta mengambil sampel darah pasien," jawabnya.

Kemudian, dirinya juga telah mengirimkan sampel tersebut untuk diperiksa lebih lanjut ke laboratorium molekuler di Jepang melalui Prof.Akira Ito pada pertemuan di Jakarta bersama dr.Indra Janis, rekan Peneliti FK UISU.

Menurut Umar Zein, kasus seperti ini belum pernah ada laporannya dari Indonesia, dan jenis cacingnya adalah cacing pita.

"Ini kasus langka. FK UISU sebagai institusi pendidikan dan penelitian berkewajiban menelusurinya secara mendalam untuk menambah khasanah ilmu Kedokteran, khususnya bidang penyakit tropik dan infeksi," ungkap Umar Zein.

Sementara itu, Pembantu Dekan II FK UISU, dr Indra Janis MKT sepakat dengan Umar Zein. Dia menyebut, pihak kampus akan mencoba memfasilitasi penelitian ini.

"Pada prinsipnya, kita sepakat dengan penelusuran mendalam kasus cacing mata ini. Apalagi ini juga salah satu momentum untuk meningkatkan penelitian staf pengajar kita," singkatnya.