TOBASA-Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan,Peternakan dan Perikanan Kab,Toba Samosir Sahat Manullang pada acara Sosialisasi Luas Tambah Tanam dan Penerapan Teknologi Anjuran Jajar Legowo di desa Siantar Tonga Tonga 1 Kec.Siantar Narumonda Jumat,(25/1/2019) menyampaikan bahwa Pertanian Padi sawah Kab.Toba Samosir merupakan Penghasil produksi Padi tertinggi di 3 tahun terakhir ini yakni tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018.

Dijelaskan Sahat Manullang, produktifitas padi sawah Kab.Toba Samosir di Tahun 2018 adalah tertinggi di Prop.Sumatera Utara (SUMUT),di tahun 2016 produktifitas padi yang dihasilkan mencapai 6,4 Ton per Hektarnya dan di Tahun 2017 juga mengalami peningkatan produktifitas dengan  capaian 6,44 Ton per Hektarnya dan untuk Tahun 2018 juga mengalami peningkatan yang menghasilkan Kab.Toba Samosir menjadi penghasil produksi Padi tertinggi di Provinsi Sumut.

Dengan capaian hasil di 3 tahun terakhir ini Dinas Pertanian Kab.Tobasa untuk Tahun 2019 ini memprediksi bahwa produksi hasil panen Padi di Kab.Tobasa akan mengalami peningkatan juga dengan prediksi capaian hasil pada level angka 6,55 Ton per Hektar sawah. Pendongkrak peningkatan capaian hasil panen padi ini adalah dengan penggunaan sistim pola tanam dengan Anjuran Tehnologi Jajar Legowo.

Sahat Manullang selaku Kadis Pertanian Tobasa mencontohkan, seperti pertanian padi yang telah di lakukan di desa Siantar Tonga Tonga 1 sebelum menggunakan Penerapan Teknologi Anjuran Jajar Legowo  untuk luasan perrantenya hasil yang didapat hanya 25 Kaleng Padi.dengan diterapkan oleh para petani sistim cara bercocok tanam padi dengan Penerapan Teknologi Anjuran Jajar Legowo dicapai peningkatan hasil dengan capaian 35 Kaleng perrantenya.

"Jadi dengan penerapan sistim cara bercocok tanam padi dengan Penerapan Teknologi Anjuran Jajar Legowo di seluruh Kab.Toba Samosir pada level angka 7 Ton per Hektarnya akan bisa di capai dan didapatkan oleh para petani," ungkap Sahat.

"Dengan capaian hasil produksi padi ini produktifitas Padi Nasional akan jauh tertinggal yang selama ini hanya dilevel angka 5,5 Ton per Hektarnya," tegas Sahat.

"Untuk itu kedepannya kita mengharapkan supaya Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) di tiao Kecamatan Kab.Tobasa dapat bekerja lebih pro aktif lagi untuk bekerja sama dengan seluruh para petani untuk penerapan sistim cara bercocok tanam padi dengan Penerapan Teknologi Anjuran Jajar Legowo di tahun 2019 hinga 40% - 50 % petani di seluruh Kab.Toba Samosir," harapnya.

"Dengan capaian hasil ini kita berharap akan menambah peningkatan penghasilan perekonomian masyarakat di Kabupaten Toba Samosir yang mayoritas adalah petani sawah, disamping tambahan penghasilan dengan memanfatkan lahan persawahan sesudah habis musim panen padi menjadi lokasi bertanam jagung tanpa mengganggu pertanian padi sawah," tegas Sahat Manullang.

Hadir dalam acara sosialisasi tersebut, Bupati Kab.Tobasa Ir.Darwin Siagian, Wakil Bupati Ir,Hulman Sitorus,M.Si, Anggita DPRD Kab.Tobasa Resman Marpaung, Kadis Kesehatan dr.Juliwan Hutapea, Kadis Pendidikan Drs.Parlinggoman Panjaitan,M.Si, Kadis Dukcatpil Drs.Bonar Butarbutar, Camat Siantar Narumonda Pintor Pangaribuan,SH, Kelompoj Tani dari 5 desa Siantar Kecamatan Siantar Narumonda, Tokoh Adat,Tokoh Masyarakat,Tokih Agama dan di hadiri oleh Mahasiswa dari Universitas Nomensen Medan.*