TOBASA-Desa Parparean 1 Kec.Porsea Kab.Toba Samosir dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) di Tahun 2019 ini sebanyak 218 KK yang di pimpinan Kepala Desa Saut P Napitupulu (alias Raja Uban), memiliki salah satu panorama unik yang memiliki kisah menarik bagi kaum Adam dan Hawa di era 1970  hingga tahun 1990 an dengan "Bukit Cinta" milik desa Parparean 1.

Bukit Cinta, demikian disebut dan diberi nama Bukit yang terletak di desa Parparean 1 tepatnya di Siponggol Dolok yang berbatasan dengan Desa Narumonda IV Kec.Siantar Narumonda Kab,Toba Samosir.

Kala itu dibawah bukit ini persisnya berhadapan dengan Bukit Cinta berdiri Kantor Polsek Kecamatan Porsea sewaktu masih Kab.Tapanuli Utara pada era di tahun 1970 - 1990 an, yang sekarang telah menjadi Mako Polres Toba Samosir.

Di perbukitan yang diberi Nama "Bukit Cinta" oleh warga masyarakat sekitar mengingat pada masa itu kaum Adam dan Hawa, dua sejoli yang sedang memadu kasih selalu ke tempat lokasi Tumbuhnya pohon Jior di perbukitan yang hanya satu satunya dan tidak ada duanya.

Dua sejoli kaum remaja di masa itu berlomba lomba ke bukit ini berikut dengan beberapa pasangan muda/i lainnya untuk memadu Cinta. Kegiatan ramai dikunjungi saat liburan sekolah atau hari hari libur besar keagaamaan maupun hari libur kenegaraan seperti perayaan 17 Agustus setiap tahun berjalan khususnya di libur hari Minggu.

Seperti yang diceritakan oleh pemilik akun FaceBook (FB) Tinceuli Sinaga, sewaktu dia masih remaja di tahun 1980 an semasa hayat oppungnya berkisah, bahwa pohon jior itu sudah tua dan diperkirakan sudah berumur kurang lebih 300 Tahun. Pohon itu tidak pernah tumbuh besar syogianya pertumbuhan pohon pohon pada lazimnya.

"Pohon Jior tersebut tetap besarnya segitu gitu juga dari dulu hingga saat ini, tidak tinggi,tidak besar, daunnya tidak terlalu banyak/rindang dan pohon tersebut tidak pernah layu walaupun diterpa musim kemarau panjang, pohon tersebut tetap tumbuh dan berdiri tegar.

Di di tahun 2019 ini, GoSumut mencoba menyambangi lokasi yang disebut sebagai "Bukit Cinta" dengan Pohon Jiornya yang unik dan sudah berusia tua ini. Di lokasi itu tampak pohon tersebut masih tumbuh dengan baiknya di tempat yang sama namun tetap dengan besaran yang sama seperti di tahun 1985 sewaktu penulis masih usia  11 Tahun.

Pada masa itu seputaran hamparan lokasi perbukitan ini digunakan sebagai lokasi lapangan olah raga sepak Bola. "Lapangan ini sering digunakan masyarakat dan Pemerintah Kecamatan untuk menjadi lokasi ajang perlombaan olahraga khususnya pertandingan sepak bola. Dengan pertandingan antar Desa dan Antar Kecamatan  kala itu masih Kab.Tapanuli Utara sekarang telah menjadi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. pertandingan sepak bola sering digelar pada jelang perayaan HUT RI sampai partai Finalnya," ungkap Manik (55)warga sekitar lokasi.

Dengan kesempatan tersebut sangatlah banyak para kaum Muda/Mudi memanfaatkan lokasi tumbuhnya Pohon Jior ini sebagai tempat berteduh dan bersenda gurau serta digunakan untuk lokasi tempat memadu kasih/cinta.

Ditilik dari kisah uniknya, kawasan ataupun lokasi "Bukit Cinta" dengan Pohon Jior yang tumbuh dengan uniknya ini layak dijadikan menjadi lokasi wisata bila ditata dengan baik. Karena Bukit ini memiliki kisah dan keunikan tersendiri khususnya bagi para kaum anak muda mudi dengan saksi bisunya Pohon Jior yang telah berusia ratusan tahun.

Dari atas Bukit ini bisa menikmati pemandangan ke arah Danau Toba di arah Barat "Bukit Cinta" yang merupakan arah terbenamnya matahari.

Dari atas pengunjung bisa menyaksikan hamparan sawah yang luasnya ratusan hektar serta hamparan rumah rumah perkampungan warga desa setempat dan desa tetangga. Hamparan Danau Toba mengintip dari sebelah Barat Bukit.*