JAKARTA - Tim penyelam TNI Angkatan Laut yang diterjunkan membantu pencarian CVR Lion Air pada hari keenam, Senin, 14 Januari 2019 berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP dengan posisi di bawah kedalaman 30 meter ditambah 8 meter di bawah laut yang tertutup lumpur di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dinas penerangan Angkatan Laut dalam release yang diterima menyebutkan, Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I dengan berbagai rintangan arus dan lumpur akhirnya berhasil mengangkat CVR yang merupakan salah satu bagian dari kotak hitam (black box) yang diperlukan untuk menyelidiki percakapan antara pilot, kopilot, dan pihak pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC).

Serda TTG Satria Margono adalah salah satu anggota penyelam TNI AL yang pertama kali menemukan CVR tersebut

Dalam misi pencarian itu, TNI AL mengerahkan KRI Spica-934 dengan Komandan Letkol Laut (P) Hengky Iriawan, S.T. dimana Kapal canggih dibawah pembinaan Pushidrosal ini juga membawa 55 orang ABK, 9 orang personel Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), 18 penyelam TNI AL, serta Scientist sebanyak 6 orang.

Selama pencarian di lokasi selebar 5 x 5 meter di titik diperkirakan keberadaan CVR, yang jaraknya 50 meter di lokasi diketemukannya menemukan Flight Data Recorder (FDR). Selanjutnya TNI AL yang diwakili oleh Kapushidrosal Laksda TNI Drs. Ir. Harjo Susmoro, S.H., M.H., menyerahkan secara simbolis CVR kepada Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Pesawat Lion Air JT 610 yang mengangkut 189 orang penumpang yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta tujuan Pangkal Pinang, jatuh pada Senin, 29 Oktober 2018 di Tanjung Karawang. ***