TOBASA-Perbukitan Lumban Holbung untuk yang ke tiga kalinya kembali mengalami bencana longsor yang menutupi sebahagian  besar ruas badan jalan Parsoburan menuju Desa Lumban Balik.

Terjadinya longsor diakibatkan curah hujan yang turun hampir ditiap hari dan malam harinya. Curah hujan pada bulan september 2018 sampai dengan bulan Desember 2018 hampir merata turun setiap harinya.

Perbukitan Lumban Holbung Desa Lumban Balik dalam satu bulan terakhir ini sudah mengalami 3 kali longsor yang menimpa dan menutupi ruas badan jalan.Akibat longsor yang berulang ini mengakibatkan transportasi yang menghubungkan ke dua desa, Parsoburan dengan desa lumban balik terputus.

Posman Sianipar, salah seorang perangkat Desa (KAUR Pemerintahan) desa Lumban Balik kepada GoSumut menuturkan, kejadian longsor ini adalah yang ketiga kalinya, "yang pertama pada tanggal 16 Desember 2018, dan yang kedua pada tanggal 24 Desember 2018, dan inilah longsor yang ketiga kalinya pada tanggal 5 Januari 2019," terangnya.

Dijelaskan Posman, jalan ini adalah merupakan akses jalan satu-satunya menuju desa lumban Balik serta 6 desa lainnya yang bertetangga diantaranya : Desa Lumban Gaol, Desa Lumban Lintong, Desa Panamparan, Desa Pararungan, Desa Pagar Batu dan Desa Sibuntuon.

Berkat kesigapan Kepala Desa Lumban Balik Tumpal Sianipar pada hari Minggu,(6/1/2019) langsung memerintahkan seluruh aparat desa yang berkerja sama secara bergotong royong dengan warga desa Lumban Balik berusaha membersihkan tanah dan batuan material longsor pegunungan supaya transportasi penghubung antara desa bisa cepat pulih dan lancar.

Dengan semangat gotongroyong antara Aparat Desa bersama dengan warga masyarakat desa Lumban Balik dibantu dengan beberapa orang warga desa tetangga membuat jalan alternatif sarana penghubung transportasi antara ketujuh desa tersebut cepat teratasi dan tidak terhalang bagi masyarakat pengguna jalan.

Pembersihan di upayakan dengan cepat mengingat suasana tahun baru banyak anak perantau yang mau mudik. Hingga berita ini diturunkan pengguna jalan masih menggunakan jalan alternatif tersebut.

Kepala Desa Lumban Balik Posman Sianipar menyarankan, Kepada para masyarakat pengguna jalan yang melintasi di lokasi jalan tersebut tepatnya dibawah kaki perbukitan Lumban Holbung dihimbau supaya lebih berhati hati.

Perintan ini disampaikan melihat kondisi perbukitan masih ada kemungkinan longsor susulan, hal sangat dimungkinkan terjadi melihat kondisi perbukitan yang sudah mulai rapuh karena minimnya pohon di seputaran perbukitan yang tumbuh yang disinyalir banyak ditebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Longsor susulan ini besar kemungkinan akan terjadi mengingat bulan Januari 2019 ini masih musim penghujan dengan cuaca alam yang sulit untuk ditebak  disekitaran wilayah Kecamatan Habinsaran.

Atas kejadian ini masyarakat desa Lumban Balik beserta warga masyarakat ke 6 desa yang bertetangga pengguna jalan alternatif desa tersebut berharap kepada Pemkab Toba Samosir untuk secepatnya turun meninjau lokasi longsor tersebut bersama dengan Lingkungan Hidup Toba Samosir untuk melihat secara langsung lokasi bencana longsornya perbukitan Lumban Holbung yang selalu berulang ulang kejadiannya karena cueah hujan yang hampir tiap hari turun.

"Kami berharap pihak Pemerintah Kabupaten Toba Samosir bisa cepat tanggap dan respek untuk memberikan solusi mengatasi bencana longsor ini supaya tidak berulang lagi dan jangan sampai menelan korban nyawa dari para pengguna jalan di desa Lumban Balik dan supaya transportasi dari Parsoburan menuju ke tujuh Desa secepatnya kembali normal dan tidak diliputi rasa was was saat melintasinya," terang P.Sitorus (58) dalam harapannya kepada pemerintah Kabupetn Toba Samosir.*