MEDAN - Dunia saat ini tengah menghadapi era baru yang disebut Revolusi Industri keempat (4.0). Di mana ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Revolusi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia.

Hal serupa juga diharapkan Revolusi Industri 4.0 ini sangat penting diterapkan dalam pembelajaran khususnya di bidang Linguistik Forensik. Demikian dikatakan Ketua Jurusan Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D, dalam kuliah umum Linguistik Forensik di Era Revolusi Industri 4.0 yang digelar Prodi Sastra Inggris FIB USU di Gedung Pusat Bahasa USU, Jumat (4/1/2019).

Prof. Silvana mengatakan, dalam era Revolusi Industri 4.0 ini banyak perubahan yang terjadi terutama di mana dewasa ini semua serba digital. Sehingga sangat penting peran Linguistik Forensik dalam menghadapi era tersebut.

"Terutama ini sangat berkaitan dengan pembelajaran yang mana sudah banyak menerapkan e-learning. Dan e-learning ini sangat berhubungan dan penting untuk pengajaran Bahasa Inggris," katanya.

"Oleh karena itu kita ingin membuka pemikiran-pemikiran baru mahasiswa dalam menghadirkan cyber space di dalam perkuliahan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan mereka harus tahu bahwa mereka sudah ada di era ini," tegasnya.

Lebih lanjut Prof. Silvana mengatakan, banyak sekali fenomena bahasa yang berkaitan dengan forensik, yang mana bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Sehingga cukup banyak kasus-kasus yang terjadi dalam berbahasa.

Sebab bahasa sangat penting dan berkaitan perihal data-data terkait dengan forensik, bagaimana meneliti bahasa dari dokumen legal, bagaimana cara meneliti bahasa hukum, serta meneliti bahasa-bahasa dalam sebuah persidangan.

"Karena itu juga sangat penting peran dari ahli linguistik untuk menghadapinya. Kita harap dalam setiap dalam sebuah persidangan atau kasus juga melibatkan ahli-ahli bahasa khususnya linguistik forensik," harapnya.

Maka dari itu, lanjut Prof. Silvana, kegiatan yang diikuti sekitar 100 mahasiswa Prodi Sastra Inggris dan Magister Bahasa Inggris USU ini diharapkan dapat dicerna dan diserap dengan sungguh-sungguh oleh para mahasiswa.

"Tentunya ke depan kita akan lanjutkan kegiatan-kegiatan seperti ini, karena ini merupakan agenda rutin tahunan kita. Tahun ini ada 4 atau lebih kegiatan lainnya seperti seminar, kuliah umum, pelatihan yg berkaitan dengan bahasa sastra dan budaya," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu turut hadir sebagai pemateri, Kepala Pusat Studi Linguistik Universitas Bandar Lampung, Susanto Saman, S.S., M.Hum., M.A., Ph.D dan Kandidat Doktor Sabriandi Erdian, S.S., M.Hum serta sejumlah pemateri kandidat doktor lainnya.