MEDAN - Politisi muda Partai Nasional Demokrat, Hendra SH menilai, 2019 adalah saat yang tepat untuk melaksanakan politik dengan penuh martabat sesuai nilai luhur bangsa Indonesia. Sekaligus juga menghindari politik caci-maki yang cenderung merendahkan sesama.

“Saya pikir, pegujung 2018 inilah saat yang tepat bagi kita untuk tinggalkan segala politik kotor yang saling hujat, memfitnah dan cenderung merendahkan. Mari kita songsong politik yang bermartabat,” ucap Hendra kepada wartawan.

Ia menambahkan, pergantian tahun hendaknya diisi dengan memperbanyak evaluasi dan introspeksi diri, sehingga tidak terjebak dari mencari-cari kesalahan orang lain.

“Bukankah sebaiknya, hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok mesti lebih cerah dari hari ini, tahun depan pun maunya pribadi kita jadi lebih hebat dari tahun ini,” ungkap Hendra.

Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini menambahkan, 2019 merupakan tahun politik karena akan berlangsung dua pesta demokrasi, yakni pemilihan umum legislatif (pileg) serta pilpres (pemilihan presiden dan wakil presiden).

“Ini hanya demokrasi, sekadar permainan untuk meraih kekuasaan. Jadi, tak harus saling benci, saling hujat dan memaki. Karena ini permainan, maka bermainlah dengan penuh keriangan, berpolitiklah dengan gembira, tetapi tetap mengutamakan kesantunan,” ucap Hendra.

Selanjutnya, caleg untuk DPRD Sumut ini mengatakan, sebagai warga negara yang baik, semakin kontributif dalam pembangunan, maka semakin taat dan disiplin dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara serta menjaga persatuan dan kesatuan di bumi Indonesia ini.

“Pilpres justru harus dijadikan ajang pemersatu, bukan pemecah-belah. Mari kita jaga betul semangat persatuan dan kesatuan kita, agar jalannya pesta demokrasi berlangsung aman, tertib dan damai. Pilihan boleh berbeda, kita harus saling menghormati perbedaan itu dan tidak harus saling menegasikan apalagi sampai menghina, memaki dan memfitnah sebagai sesama warga bangsa Indonesia,” tandasnya.*