MEDAN - Untuk meringankan beban umat Kristiani menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru, Komunitas SATU HATI melakukan Bakti Sosial (Baksos) memberikan santunan kepada anak yatim, korban kebakaran dan fakir miskin.

Pemberian bantuan diberikan kepada anak yatim dari Panti Asuhan Elim Anugerah di Jalan Tangguk Bongkar V, korban kebakaran Sukaramai dan fakir miskin. Pemberian bantuan berupa sembako dan keperluan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru itu disambut sukacita.

Ketua SATU HATI, Sartjipto King didampingi pengurus lainnya, Edi Tanjaya yang juga Ketua Panitia Baksos, Wendy M Tanjung, Kamal Tanjung serta pengurus lainnya mengatakan, Baksos ini merupakan agenda rutin yang akan terus dilakukan SATU HATI kepada masyarakat.

"Setiap menjelang perayaan hari besar keagamaan, kita selalu menggelar Bakti Sosial. Kali ini kita berbagi dengan memberikan bantuan kepada anak yatim, korban kebakaran dan fakir miskin lainnya. Khususnya kepada mereka yang beragama nasrani dan sedang mempersiapkan diri menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru," ujar Sartjipto King.

Sejak berdiri lebih setahun lalu, ujar pria yang akrab disapa Aking ini, SATU HATI sudah menggelar berbagai kegiatan bakti sosial. Seperti membersihkan pemakaman umum Jalan Halat Medan menjelang bulan Ramadhan 1439 H lalu, pemberian takjil sebulan penuh selama bulan Ramadhan kepada warga yang melintas di Kompleks Asia Mega Mas, kemudian buka puasa bersama sekaligus pemberian santunan kepada fakir miskin, pemberian santunan kepada warga miskin korban tabrak lari di Jalan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan.

Dalam setiap bakti sosial, SATU HATI tidak memandang suku, agama maupun status sosial. Pasalnya, komunitas SATU HATI merupakan kumpulan orang-orang lintas agama, suku dan status sosial.

"Sesuai dengan namanya, SATU HATI merupakan komunitas lintas suku, agama dan status sosial. Kita semua menyatukan hati untuk membantu pemerintah daerah membangun Sumatera Utara sehingga menjadi provinsi yang sejahtera dan bermartabat," ujarnya.

Komunitas ini, ujar Aking lagi, awalnya dibentuk sebagai relawan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Eramas) untuk memenangkan Pilkada bulan Juni lalu. Setelah keduanya berhasil duduk sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, SATU HATI melanjutkan program untuk membantu pasangan Eramas memajukan Sumatera Utara.

Meski bukan organisasi politik, SATU HATI saat ini juga sedang berjuang untuk mendudukkan dua pengurusnya untuk dapat duduk di kursi legislatif pada Pemilu April tahun depan. Kedua pengurus SATU HATI yang maju dalam pertarungan Pileg itu masing-masing Wendy Meilanda Tanjung yang maju melalui Partai Nasional Demokrat untuk DPRD Medan dan Hadi Surahman dari Partai Perindo untuk DPRD Sumut.

"Jika keduanya berhasil duduk di kursi legislatif, maka perjuangan SATU HATI untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun Sumut akan lebih mudah," ujar Aking.

Sementara itu ketua panitia Bakti Sosial, Edi Tanjaya mengatakan, bantuan ini merupakan sumbangan dari seluruh pengurus SATU HATI. Untuk itu, Edi mengucapkan terima kasih kepada pengurus yang rela menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu meringankan beban saudara-saudara yang beragama nasrani.

"Saya yakin bantuan yang diberikan oleh para pengurus SATU HATI bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang beragama nasrani menghadapi Natal dan Tahun Baru. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengurus SATU HATI. Inilah bentuk bakti kita kepada masyarakat Sumut," ujar Edi.*