JAKARTA - Bhayangkara FC menggelar acara syukuran usai berakhirnya kompetisi LIGA 1 2018. Walaupun tidak mampu mempertahankan gelar juara, prestasi dengan finis di peringkat ketiga ternyata sudah melampaui target.

Di awal musim Bhayangkara FC menetapkan target masuk lima besar klasemen akhir. Namun ternyata para pemain dan tim pelatih mampu membawa tim milik Polri ini mendapat hasil lebih baik.

Bhayangkara FC hanya kalah cepat dari Persija dan PSM dalam dapur pacu juara. Finis di peringkat ketiga juga membuat Bhayangkara FC menjadi tim cadangan untuk bermain di Piala AFC 2019, kalau Persija tidak lolos ke Liga Champions Asia.

Irwasum Polri Komjen Pol. Putut Eko Bayu Seno mewakili Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian sebagai Pelindung Bhayangkara FC, menyambut positif prestasi yang didapat timnya. Meski begitu diharapkan pada musim depan Bhayangkara FC bisa meraih gelar juara. Mengembalikan trofi juara ke lemari prestasi The Guardian.

"Bhayangkara FC adalah tim kebanggaan dari institusi Polri. Tim ini juga didirikan sebagai cara untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Jadi Bhayangkara FC tidak hanya memikirkan prestasi, tapi juga harus menjunjung tinggi sportivitas," kata Komjen Pol. Putut Eko Bayu Seno dalam acara syukuran di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 19 Desember 2018.

Sementara CEO Bhayangkara FC Irjen Pol. Refdi Andri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai sponsor, pemain, tim pelatih, ofisial, sampai manajemen tim. Bhayangkara FC sudah mampu menjadi tim yang stabil di papan atas Liga 1.

"Untuk musim depan kekuatan kami sudah memadai. Meski memang harus ada pengkaderan dan itu nanti akan ditata manajemen," kata Irjen Pol. Refdi Andri yang juga menjabat Kakorlantas ini.

Ke depan direksi klub menginginkan skuat Bhayangkara FC kembali mencapai titik tertinggi di klasemen. "Kami dengar kompetisi musim depan digelar setelah Pemilu. Jadi, persiapan Bhayangkara FC harus maksimal," ujar Irjen Pol. Refdi Andri. ***