JAKARTA - Pada Selasa (18/12/2018) pagi di mana Kurs rupiah menguat pada perdagangan. Kini, kurs rupiah berada di kisaran Rp 14.500-an per dollar AS.

Di mana Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) ada di posisi Rp 14.523, setelah kemarin terdorong ke level Rp 14.617 per dollar AS.

Saham anjlok akibat isu kesehatan, Johnson&Johnson akan buyback saham Rp 72 triliun

Begitu juga rupiah di pasar spot pukul 10:35 yang menguat 0,49% ke level Rp 14.508 per dollar AS.

Pergerakan rupiah lebih digerakkan faktor eksternal. Dollar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang utama, jelang pengumuman keputusan bunga acuan The Federal Reserve Rabu (19/12) waktu setempat.

Indeks dollar AS berada berada di level 97,05, terus melandai sejak mencapai level tertingginya dalam 18 bulan Jumat lalu di posisi 97,44.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, para pelaku pasar makin yakin bahwa The Federal Reserves akan melakukan kebijakan moneter yang lebih dovish di tahun depan. Langkah The Fed yang tak lagi terlalu agresif menahan penguatan dollar AS tak terlalu tinggi.

“Proyeksi The Fed akan lebih dovish didorong oleh kekhawatiran akan melemahnya pertumbuhan ekonomi AS,” ujar Mikail dalam riset, hari ini.

Pelemahan indeks dollar AS dinilai memberi dampak lebih signifikan terhadap pergerakan rupiah dibandingkan hasil defisit neraca perdagangan Indonesia yang mengalami peningkatan.

Prediksi Mikail, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.500—Rp 14.550 per dollar AS pada hari ini. Dia memperkirakan, indeks dollar AS akan melemah di rentang 94,4—97,0 hari ini.*