JAKARTA - Nilai tukar rupiah belum dapat bangkit menahan laju dollar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah masuk kembali ke level Rp14.600-an per dollar AS.

Di pasar spot pada pukul 10:15, rupiah melemah 0,17% ke Rp 14.606 per dollar AS. Rupiah melanjutkan pelemahan setelah sepanjang pekan lalu terkoreksi 0,7%.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) juga menunjukkan pelemahan ke Rp 14.617 per dollar AS, dari posisi akhir pekan lalu Rp 14.538 per dollar AS.

  Beberapa agenda pekan ini akan mempengaruhi gerak rupiah. Ketidakpastian pasar yang tengah menanti keputusan bank sentral AS Federal Reserve menaikkan bunga serta memberi sinyal langkah selanjutnya tahun depan, akan menahan laju rupiah.

Di tengah ketidakpastian, pasar lebih suka meninggalkan aset berisiko, seperti mata uang emerging market. Sementara itu, indeks dollar AS bertengger di posisi terkuat dalam 19 bulan terakhir.

  The Fed akan mengumumkan keputusan bunga setelah rapat 18-19 Desember mendatang. Sementara Bank Indonesia akan menentukan keputusan bunga acuan keesokan harinya, 20 Desember. 

Sekadar mengingatkan, The Fed sejak tahun 2017 dalam mode pengembalian arah moneter dan saat ini menuju pengetatan. Pada 2018, The Fed sudah menaikkan bunga tiga kali, yang diperkirakan pasar akan mengerek bunganya sekali lagi pada Desember ini.

Sedangkan BI yang menurunkan suku bunga pada tahun 2017, sudah mengerek bunga naik enam kali tahun 2018.*