MEDAN- Sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat, The Clinic sebuah layanan kesehatan di Kota Medan hang berada di Jalan Sekip No 4, Medan, Minggu (16/12/2018) kembali menggelar khitanan massal secara gratis kepada 60 anak.

  Dikatakan Dokter (dr) Arya Tjipta SpBP-RE (spesialis bedah plastik) selaku pemilik The Clinic, selain kepedulian lewat kegiatan tersebut juga mencari keberkahan dan mengedukasi masyarakat bahwa tidak semua dokter itu hanya mencari komersil.

"Kita ingin merubah mainset masyarakat bahwa dokter selalu komersil dan mahal. Padahal, tidak demikian karena dokter tak selalu komersil dan lebih ke sisi kemanusiaan atau sosialnya. Seperti kegiatan bakti sosial khitanan massal ini dan juga operasi bibir sumbing," katanya pada wartawan.

Menurut Arya, khitanan massal ini rutin dilakukan. Hingga akhir tahun ini, totalnya sudah 300 peserta. Termasuk juga, peserta yang dilakukan operasi bibir sumbing.

"Khitanan massal kali ini merupakan yang keempat digelar pada 2018, dengan jumlah peserta 60 anak dari Medan maupun Deli Serdang usia 7 sampai 14 tahun," ucapnya lagi disela-sela kegiatan bakti sosialnya.

Diutarakan dia, setiap khitanan massal yang digelar bahan-bahannya sesuai standar dan bahkan ada beberapa yang terbilang premium. Jika dihitung biaya yang dikeluarkan untuk setiap anak, estimasinya sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta.

"Biasanya orang menganggap kegiatan bakti sosial seperti sunatan massal ini bahan yang digunakan apa adanya. Tapi, kita tidak demikian. Bahan yang kita gunakan sering dipakai sehari-hari untuk kegiatan medis. Misalnya, benang yang digunakan untuk khitanan ini kalau dibilang merupakan kualitas terbaik. Sedangkan obat-obatan kualitas sesuai standar," terang dr Arya.

Begitu juga dengan tenaga medis yang dilibatkan, sambung dr Arya, ia sendiri terlibat. Selain itu, dokter bedah umum dan lainnya.

"Bahan-bahan dan tenaga medis ini untuk mengurangi risiko pasca disunat, seperti pendarahan, jahitan lepas dan lainnya. Maka dari itu, kita tidak ingin ambil risiko tersebut sehingga bahannya dipilih meski ada tambahan biaya yang dikeluarkan," bebernya.

Ia menuturkan, tahun depan akan menambah kuota dengan target dua kali lipat sekitar 600 peserta, baik yang khitanan maupun operasi bibir sumbing. Bahkan, akan ditambah dengan pengobatan umum.*