JAKARTA - Kurs rupiah untuk sementara menguat tipis terhadap terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg pukul 10.49 WIB, rupiah menguat 0,06% ke level Rp 14.598 per dollar AS.

Di pasar spot kemarin, rupiah menyentuh Rp 14.608 per dollar AS. Sedangkan Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) hari ini berada di Rp 14.577 per dollar AS, menguat 0,25% dari posisi kemarin pada Rp 14.613 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, rupiah sebenarnya sempat menguat ke kisaran Rp 14.500-an di awal perdagangan sebelum kemudian kembali bergerak ke arah Rp 14.600.

Hal ini disinyalir akibat membaiknya data inflasi AS di sektor produsen sehingga menguatkan posisi dollar AS. Selain itu, rupiah juga terpapar sentimen naiknya harga minyak dunia akibat terhambatnya suplai dari Libya. "Rupiah juga merasakan efek negatif dari batalnya voting Brexit di parlemen Inggris," tambah Faisyal.

Kendati demikian, peluang rupiah untuk menguat tetap terbuka. Sebab, dollar AS terancam tertekan akibat ancaman Donald Trump yang akan menutup pemerintahan AS setelah berselisih dengan partai Demokrat terkait masalah pendanaan untuk perbatasan AS dan Meksiko.

Para pelaku juga memprediksi data inflasi AS di sektor konsumer yang dirilis hari ini melemah sehingga berdampak negatif bagi the greenback.

Jika sentimen-sentimen tersebut benar-benar terjadi, Faisyal memprediksi rupiah akan menguat di kisaran Rp 14.530-Rp 14.550 per dollar AS pada penutupan hari ini.*