MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Disporasu) bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Sumut menggelar Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Daerah Sumatera Utara (Pospedasu) 2018, resmi bergulir. Pesta olahraga dan seni antar santri dan santriwati ini resmi bergulir setelah dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekhshah, di GOR Futsal Disporasu, Jalan Willem Iskandar, Medan, Selasa (11/12/2018).

Ajang dua tahunan yang berlangsung hingga 15 Desember 2018 ini, diikuti sebanyak 1.236 atlet dan ofisial yang berasal dari 19 kabupaten/kota se-Sumut diantaranya, Asahan, Batubara, Binjai, Serdang Bedagai, Gunung Sitoli, Labuhan Batu, Labusel, Labura, Langkat, Medan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Paluta, Tanjungbalai, Tapanuli Selatan dan Humbang Hasundutan.

Terdapat lima cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan antara lain, atletik, pencak silat, bola voli, futsal dan senam santri. Kelima cabor ini yang menanggungjawabi dari pihak Dispora Sumut.

Sedangkan untuk kategori seni, terdapat sejumlah perlombaan seperti pidato tiga bahasa (Indonesia, Arab, Inggris), kaligrafi, seni Hadrah (Beregu), Cipta Puisi (perorangan) dan Seni Kriya (perorangan), yang mana seluruhnya dikoordinatori Kanwil Kemenag Sumut.

Wagubsu, Musa Rajekshah dalam sambutannya berharap melalui event Pospedasu ini dapat melahirkan atlet-atlet yang bisa mewakili Sumut pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.

"Tahun 2020 kita akan mengikuti PON di Papua. Sebelum PON nanti akan ada Pekan Olahraga Provinsi Sumut (Porprovsu) tahun 2019. Adik-adik sekalian para santri dan santriwati pastinya dalam sehari-hari menimba ilmu sesuai apa yang diajarkan dalam pesantren. Tapi juga kita berharap adik-adik semua para santri dan santriwati harus juga bisa berprestasi di bidang olahraga," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Ijeck ini juga berharap, para atlet yang berlaga di Pospedasu ini dapat berkontribusi pada Porprovsu tahun depan.

"Dalam Porprovsu tahun 2019 nanti para atlet dari pesantren ini juga nantinya bisa event berjenjang sampai dengan PON 2024 di mana Sumut akan menjadi tuan rumah bersama Aceh," jelasnya.

Dihadapan Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian, perwakilan Kanwil Kemenag Sumut, Burhanuddin Damanik, Ketua Umum KONI Sumut, John Ismadi Lubis, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sumut, Ijeck menambahkan, keseharian para santri dan santriwati sehari-hari yang menimba ilmu sesuai apa yang diajarkan, namun juga tak mengesampingkan prestasi olahraga.

Dirinya pun mengingatkan para santri dan santriwati untuk menjunjung tinggi sportifitas. "Tetap sportif dalam pelaksanaan ini mudah-mudahan dalam prestasi yang di dapat merupakan hasil yang terbaik," tutur Ijeck.

Sementara, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini untuk mencari santri-santri yang potensial untuk menjadi atlet dari seluruh daerah.

"Kita mencari santriwan dan santriwati yang potensial dari kabupaten kota untuk menjadi atlet atlet potensial. Mereka bisa berinvestasi pada tingkat tingkat nasional pada masa yang akan datang," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Bahar ini juga menjelaskan, event ini juga sebagai ajang persiapan dan pembentukan Kontingen Sumut untuk menghadapi Pekan Olahraga dan Seni antar pondok pesantren Nasional (Pospenas) 2019 di Jawa Barat.

"Ini juga sebagai persiapan menghadapi Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Nasional ke-8 di Provinsi Jawa Barat tahun 2019. Kita ingin targetkan bisa masuk 5 besar ini menjadi tujuan kita," tegasnya.