JAKARTA - Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi yang diraih Indonesia pada Asian Games XVIII/2018 di Jakarta dan Palembang telah menginspirasi banyak orang untuk memajukan olahraga Indonesia. Potensi olahraga Indonesia bila dirancang, disiapkan, dan dikelola dengan baik dapat menghasilkan prestasi hebat. Asian Games 2018 telah membuktikan hal itu. Indonesia bila dirancang, disiapkan, dan dikelola dengan baik dapat menghasilkan prestasi hebat. Asian Games 2018 telah membuktikan hal itu.

Indonesia tampil di urutan keempat dengan meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Perolehan medali ini terbanyak sejak keikutsertaan kontingen Merah Putih pertama di New Delhi, India 1951. Sebagai pembanding pada Asian Games XVI di Incheon, Korea Selatan, Indonesia berada di urutan ke-17, meraih 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu.

Penyelenggaraan Asian Games XVIII dapat dikatakan sukses karena menepis semua kekhawatiran banyak pihak. Kekhawatiran kemacetan lalu lintas di Jakarta dan Palembang akan mengganggu penangkutan peserta dari wisma atlet ke tempat-tempat pertandingan ternyata tidak terjadi. Demikian pula pengamanan dan pelayanan peserta dilakukan dengan sangat baik.

Bahkan upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 disebut-sebut megah dan luar biasa. Dengan sukses itu, pemerintah berharap Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Menyikapi kenyataan tersebut sejumlah tokoh olahraga Indonesia menggagas bagaimana lebih memajukan prestasi olahraga dan mensejahteraan para pelakunya. Sebagai langkah awal para tokoh tersebut membentuk Komunitas Olahraga Indonesia (KORI). Wadah ini diharapkan menjadi forum untuk mempertemukan segala gagasan, pemikiran, pengalaman, pengetahuan tentang bagaimana memajukan olahraga di Tanah Air.

Sebagai langkah awal, KORI mengajak stake holder atau para pemangku kepentingan olahraga Indonesia, urun rembuk melalui dialog bertajuk "Apakah masa Depan Atlet Indonesia Sudah Terjamin?" yang digelar di Media Centre Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin, 10 Desember 2018.

Pada dialog pertama ini, KORI menghadirkan Anggota Komisi X Nurahmat, pengamat olahraga, induk-induk organisasi, tokoh olahraga, dan mantan atlet, Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, dan Ketua KOI sekaligus INASGOC, Erick Thohir.

"Pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam dialog ini akan disumbangkan ke pemerintah, DPR, dan lembaga terkait lainnya sebagai bahan untuk menyusun kebijakan olahraga ke depan. KORI sangat berharap masyarakat luas, pemerintah, dan dunia usaha bergandengan tangan membangun prestasi olahraga Indonesia menjawab berbagai tantangan ke depan," kata Ketua KORI, Harry Warganegara.

Diskusi ini dihadiri Ketua INASGOC, Erick Thohir, Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, mantan atlet nasional Susy Susanti (bukutangkis), Dede Herawati (atletik), Jonathan Taslim (judo) dan sejumlah induk-induk organisasi (PB/PP) dan wartawan olahraga. ***