SERGAI-Jefri Simare Mare sebelum terjadinya korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat pengerjaan proyek jembatan di jalur Trans papua di jembatan Kalo Igi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua . Minggu (2/12/2018) lalu sempat memberi kabar gembira untuk keluarganya.

Pria ini menjanjikan akan pulang kampung untuk merayakan hari Natal dan Tahun 2019 bersama keluarganya dikampung halaman di Dusun 1, Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban, Serdang Bedagai.

Namun takdir berkata lain, kepulangan Jepri ternyata tidak seperti biasanya, pemuda 26 tahun anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Joel Simaremare (65) dan Sonti Boru Sirait (55) itu harus kembali dengan diusung dalam peti jenazah.

"Jepri bilang bulan ini mau pulang dari Papua supaya bisa merayakan tahun baru 2019 bersama keluarga di kampung,” ujar Tetty boru Simaremare (43) merupakan kakak kandung Jefri.

Dikatakannya, adiknya itu sempat membuat keluarga merasa bahagia, karena memang sudah selama 5 tahun terakhir Jepri tidak merayakan tahun baru bersama keluarga.

“Kami senang kali dibilangnya mau pulang tahun ini merayakan tahun baru. Ternyata Jepri pulang menjadi mayat,” katanya sambil meneteskan airmata.*