TAPSEL - Menyambut Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ke-68 tahun 2018, Rabu (21/11/2018), Pemkab Tapsel menggelar Tabligh Akbar dengan mendatangkan Ustadz Solmed, dipusatkan di gedung serbaguna Sarasi, Jalan Prof. Lafran Pane, Sipirok.

Tabligh Akbar yang digelar ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Tapsel yang Ke-68 tahun 2018 dan bertepatan dengan peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bupati Tapsel H Syahrul M. Pasaribu dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Ustadz Solmed. Tabligh akbar ini sebagai sarana menambah ilmu agama dan juga untuk memperkuat tali silaturrahmi serta memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan.

"Oleh Karena itu, semakin terjalinnya kekompakan maka akan mendorong terwujudnya percepatan pembangunan,"ujarnya kepada seluruh jamaah yang hadir.

Syahrul juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia itu satu, terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, yang membedakannya adalah aspek kewenangan serta tanggung jawab,"Untuk itu, mari kita sama-sama kompak menjalin persatuan dan kesatuan. Tanpa itu sulit rasanya untuk mencapai pembangunan yang optimal,"tegas Syahrul.

Lebih lanjut Syahrul menyinggung terkait hari Santri. Kenapa ada hari Santri dan ditetapkan pada 22 Oktober 2015, karena penetapan hari Santri tersebut berkaitan dalam rangka untuk menyongsong hari pahlawan 10 November di Surabaya yang disebut dengan resolusi jihad.

Sebagaimana kita lihat dalam pemerintahan kabinet sekarang atau kabinet kerja Presiden RI Joko Widodo dan Wapres RI Jusuf Kalla, mengenai pengakuan terhadap santri, bahwasanya ini sebagai pengakuan begitu besarnya peran umat muslim dalam memerdekakan bangsa ini.

"Oleh karena itu kita patut bersyukur terhadap kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo dan Wapres RI Jusuf Kalla yang telah menetapkan pada tanggal 22 Oktober 2015 sebagai hari santri nasional sebagaimana telah dikeluarkannya Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden, dan ini sesungguhnya umat muslim harus mampu memaknai betapa besarnya perhatian pemerintah untuk menumbuh kembangkan dibidang keagamaan,"ungkap Syahrul. "Mari terus kita jaga kekompakan dan apalagi di era digitalisasi ini sebagaimana mana para ahli menyebut era four poin zero empat titik kosong sehingga begitu cepat informasi yang beredar, oleh karena itu kita harus mampu menyaring informasi mana yang benar dan mana yang tidak benar agar kita terhindar dari berita-berita hoax yang dapat memprovokasi antar sesama, ajaknya," Ustad Solmed.

Dalam siraman rohaninya mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara yang hadir untuk dapat mencontoh keteladanan Rasullullah, karena semua yang kita perbuat akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.

"Mudah-mudahan dengan keimanan dan ketaqwaan yang kita miliki nantinya akan dapat menyelamatkan kita baik di dunia maupun akhirat,"katanya.

Acara turut hadir, Wakil Bupati Tapsel Aswin Efendi Siregar, Sekda Tapsel Parulian Nasution, para Asisten, para Pimpinan OPD, Camat se-Tapsel, Kakan Kemenag Syarifuddin Siregar, Ketua MUI Tapsel, mantan Dirut TSM Syamsul Qamar, Muslimat NU, PKK, Dharma Wanita, BKMT, ASN Tapsel, perwakilan Kades dan Lurah serta ibu-ibu pengajian.*