JAKARTA - Bursa Asia diperdagangkan di zona merah pada Rabu pagi (21/11), terpicu aksi jual di Wall Street dan penurunan di sektor energi.

Mengutip Bloomberg pagi ini, Indeks Topix di Jepang terkoreksi 1,42%. Indeks Hang Seng di Hong Kong anjlok 2,02%. Indeks Shanghai di China juga turun 2,13%.

Tadi malam, bursa AS menutup dengan penurunan dalam. Dow Jones ditutup turun 2,21%. Sedangkan Indeks S&P 500 merosot 1,82%. Kedua indeks ini mengakhiri perdagangan di level terendah sejak akhir Oktober.

"Sulit menunjuk satu faktor sebagai penyebab perginya dana. Turunnya saham Apple maupun ketegagangan perang dagang setiap hari disebut-sebut sebagai penyebab penurunan. Tapi, sulit menunjuk itu saja sebagai penyebab semua dana ini pergi," kata Soichiro Monji, senior economist Daiwa SB Investments, seperti dikutip Reuters.

Indeks dollar AS, yang mengukur kekuatan The Greenback terhadap enam mata uang utama dunia, bertahan di level yang kuat yaitu 96,8. Kemarin, indeks dollar AS reli 0,7%.

Sementara itu, kemerosotan harga minyak terpicu kekhawatiran ada pelambatan ekonomi dunia, ikut membuat murah pasar. Harga minyak mentah dunia hanya naik 1 sen menjadi US$ 53,44 per barel, setelah kemarin merosot 6% menjadi US$ 52,77 pada Selasa. Ini merupakan level terendah sejak Oktober 2017.***