SIDIMPUAN - Sebanyak 31 orang personil kepolisian yang bertugas di Polres Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, ikut serta menjalani kegiatan pesantren kilat yang digelar di Mapolres Padangsidimpuan, Sabtu (10/11/2018).

Kegiatan yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan ini dibuka lansung oleh Kapolres Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya, sekira pukul 17.00 WIB, dan diharapkan menjadi pelopor penggerak revolusi mental bagi masyarakat.

Kegiatan yang juga diikuti berbagai elemen masyarakat, dari dalam dan luar negeri, diantaranya, sebanyak 100 orang siswa sekolah di Padangaidimpuan, 15 pegawai Dinas Perhubungan (Dishub), sedangkan peserta dari luar negri 10 orang dari Thailand dan 5 orang dari India.

Dalm sambutannya Kapolres Kota Padangsidimpuan mengatakan, kegiatan itu bertujuan sebagai revolusi mental bagi personil kepolisian yang bertugas di Polres Kota Padangsidimpuan khusus dan umumnya bagi masyarakat di Kota Salak.

"Dahulunya personil itu masih banyak melakukan kesalahan, melalui kegiatan ini bisa diperbaiki sesuai dengan tema kegiatan pelopor penggerak revolusi mental," tuturnya kepada wartawan.

Banyak yang akan diperoleh personil dalam kegiatan pesantren kilat ini, terutama untuk meningkatkan disiplin. Jika sebelumnya mereka sering terlambat untuk melaksanakan tugas, dengan adanya acara ini, maka mental-mental seperti itu akan dapat diubah. Seorang polisi harus memiliki mental yang sehat, sehingga dalam menjalankan tugas, dia selalu ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mengisi kegiatan pesantren kilat itu, pihaknya sebagai pelopor sengaja mengundang ulama-ulama yang ada di Padangsidimpuan."Alhamdulillah, ketika kami ajak untuk mengisi acara itu, mereka semua mendukung," tandasnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padangsidimpuan, Zulfan Effendi Hasibuan mengaki bangga dengan kegiatan yang digagas oleh Polres Kota Padangsidimpuan.

Secara pribadi, bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan seorang pemimpin (Kapolres) dari kalangan orang yang beriman, peduli terhadap agama Allah dan masyarakat."Kalau saya menilai, kegiatan pesantren kilat ini sudah bisa dikategorikan bertaraf internasional, karena diikuti peserta dari luar negeri," tandasnya.