MEDAN-Meski  Pemko Medan telah melaksanakan pembangunan kota di berbagai aspek  baik ekonomi, sosial  budaya maupun aspek fisik namun tetap saja masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat terhadap pangan seperti kenaikan harga pangan, penurunan pasokan serta akses masyarakat terhadap pangan itu sendiri.

Menyikapi itu terbentuklah Toko Tani Indonesia dengan latar belakang adanya fluktuasi harga beras akibat kurangnya pasokan, panjangnya rantai distribusi yang berakibat tingginya harga beras ditingkat konsumen dan operasi pasar (OP) bersifat sementara dalam mengatasi harga beras yang relatif tinggi.

Demikian disampaikan Wali Kota Medan Drs H  T  Dzulmi Eldin S  MSi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Medan Ir  Qamarul Fatah MSi dalam acara Pembinaan Toko Tani Indonesia (TTI)  di Balai Kota Medan, Rabu (7/11).

Dengan terbentuknya Toko Tani Indonesia ini, jelas Qamarul,  memberi  beberapa manfaat bagi masyarakat Kota Medan  seperti lebih mudah mengakses beras, harga beras menjadi  lebih murah dibandingkan beras lain, beras tidak mengandung pengawet dan pemutih serta beras yang tidak dioplos.

‘’Untuk itu saya berharap kepada stakeholder terkait, terutama Perum Bulog, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Perikanan  agar dapat bekerja sama dengan baik agar ketersediaan pangan dan pasokan pangan di Kota Medan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota Medan,” kata  Qamarul.

Selanjutnya Qamarul mengungkapkan, stok beras  untuk Kota Medan aman hingga 3 bulan ke depan.  Dikatakannya, saat ini ada 1.200 ton beras tersedia di Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan warga. “Jadi dengan stok yang ada, insya Allah kebutuhan beras masyarakat aman hingga 3 bulan ke depan,” tegasnya.

Acara pembinaan Toko Tani Indonesia juga turut dihadiri Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan Muslim SSos MSP, Kepala  Bulog Sub Divre kota Medan Tamin Siregar, Dewan Ketahanan Pangan Kota Medan  Prof Dr Ir  Bilter Sirait MS, perwakilan dari OPD terkait serta para pelaku Toko Tani.

Sebelumnya  Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan Muslim SSos dalam acara itu, menyampaikan hasil pertemuan yang telah dilakukan bersama Wagubsu Musa Rajeck Shah terkait harga-harga pangan di pasaran. Dari hasil pertemuan itu, Muslim mengatakan, pihaknya sepakat untuk bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumut beserta seluruh kabupaten/kota untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga pangan.

Terkait dengan keberadaan Toko Tani Indonesia, Muslim juga berharap dapat menjadi wadah bagi para petani. Dengan demikian setiap petani yang ingin memasukkan hasil pertaniannya dijual di Toko Tani tanpa harus melewati proses panjang sampai ke pasaran. Jika itu terjadi, Muslim khawatir akan merugikan para petani.

Oleh karena itulah papar Muslim, Dinas Ketahanan Pangan akan berupaya untuk mengadakan Toko Tani di setiap kelurahan di Kota Medan. “Hal ini menjadi salah satu program yang diharapkan bisa memberi dampak yang positif dan luar biasa agar ekonomi masyarkat dapat bergerak,” jelas Muslim.