LABUHANBATU - Setelah menyiapkan seluruh administrasi, akhirnya Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang memberangkatkan pasien gangguan syaraf dan juga mengalami gizi kurang ke RSUP H Adam Malik, Medan, Kamis (8/11/2018) sekira pukul 09.00.

Dengan menggunakan Ambulance Polres Labuhanbatu, Kapolres Labuhanbatu melepas keberangkatan Yudi Pranata (11) bersama ibunya, Sri dari Mapolres Labuhanbatu.

"Kita doakan anak tersebut semoga cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti anak-anak lain seusianya," ujar Kapolres.

Sebelum keberangkatannya, Kapolres Labuhanbatu beserta rombongan mendatangi kediaman Yudi Pranata di Jalan Skip Tirtabina Rantauprapat.

"Dengan dukungan doa kita semua, semoga Yudi mendapatkan mu'zijat dari Tuhan, sehingga anak kita ini segera pulih melalui tangan tangan para ahli medis," bilagnya.

Dia juga berharap, orangtua Yudi diberikan kesabaran dan kesehatan dalam merawat dan mendampinginya nanti di RSU Adam Malik.

Sebelumnya, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang mengunjungi salah seorang anak yang mengalami gizi kurang di Jalan Skip Tirtabina Rantauprapat, Selasa (6/11/2018).

Setibanya di kediaman pasien gizi kurang, raut wajah Kapolres Labuhanbatu seketika berubah menjadi sedih ketika melihat Yudi Pranata (11) terbaring lemah di atas tilam tahu.

Tak sendirian, Kapolres juga membawa tim medis Polres Labuhanbatu dr Samsuri sekaligus memberiksakan kesehatan anak dari Sri.

Yudi didiagnosis dokter mengidap penyakit kelainan syaraf.

Guna mendapat pengobatan medis, Kapolres AKBP Frido Situmorang juga memberikan bantuan berupa uang, sembako yang nantinya diharapkan dapat dipergunakan untuk pengobatan serta memberikan fasilitas angkutan ambulance untuk membawa si anak berobat ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.

"Ada cairan di paru saat pemeriksaan di Riau. Karena keluarga kurang mampu, jadi tidak ada penambahan gizi. Sehingga diagnosanya kurang gizi," ujar Kapolres.

Dia merasa miris melihat kondisi Yudi. Terlebih lagi, kakinya hanya tinggal tulang.

"Tidak ada dagingnya, hanya tulangnya saja di pahanya. Kasihan sekali. Padahal pemdanya di sini adalah kabupaten-kabupaten yang mampu. Ini BPJS-nya tidak ada, jadi saya urus besok. Kalau sudah selesai, akan diberangkatkan ke Medan," tandasnya.

"Saya kalau lihat orang yang tidak mampu, kasihan. Makanya tadi ada keplingnya di situ, saya bilang kenapa dibiarkan begini. Ada lah usaha dari kelurahan, cari dana bantuan. Ada usahalah, jangan dibiarkan begitu," sesalnya.