TEBINGTINGGI-Belum rampungnya persoalan atas pemberian nama kolam Renang Milik platmerah berlabel”Sakura”,yang menuai kontroversi di masyarakat,Kadisporabudpar Drs Jumpa Ukur Sembiring kembali membuat ulah.

Kali ini, sikap tak profesional itu terjadi di acara Grand opening Ajang bergengsi skala Nasional Tournamen Karate Tebingtinggi Open Piala Waikota V 2018,di Gedung Olah Raga(GOR)Asber Nasution Kawasan Jl G Leuser,Jum,at(2/11/2018).

Pasalnya, event akbar  yang diikuti 1155 karateka dari berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia itu mendadak sepi senyap saat sesion formal acara pembukaan itu berakhir.

Kondisi itu dipicu akibat lemahnya persiapan panitia dalam kordinasi dengan pihak protokoler terkait session pengumuman dan penyematan hadiah di podium kepada karateka pada session awal kelas Kadet.

Saat itu wajah murung Walikota Umar Zunaidi tidak dapat disembunyikan. Begitu juga dengan keberadaan puluhan undangan duduk dipodium sembari membisu.

Diantaranya adalah Sekretaris Jendral  Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Indonesia (SekjenPB Forki) Pusat Mayjen Purn Lumban Sianipar,Pengurus Provinsi (Pengprov) Forki Sumut H Rahmadshah,Walikota Tebungtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan,Setdako H Marapusuk Sitegar,dan puluhan undangan penting lainnya.

Selang dua menit kebingungan itu langsung dipecah Walikota Umar Zunaidi sembari memanggil protokoler. Umarpun langsung berjalan menuju matras menunggu panitia penyelenggara memanggil para juara seleksi awal kareteka dikelas kadet usia dibawah 17 tahun.

Kondisi semakin diperparah saat Walikota Umar Zunaidi mengecam lemahnya persiapan Kadispora Drs Jumpa Ukur Sembiring dalam mengemas instrumen Soundsystem di acara itu.

Dalam wawancara kepada Gosumut.com dihalaman Parkir GOR disana,Umar mengakui bahwa instrumen alat pendukung suara itu tidak maksimal dan terdengar naik turun.

“Iya soundsystem acara ini tidak maksimal,begitu juga dengan kecilnya tingkat koordinasi sehingga pemanggilan para jawara naik ke podium mengalami keterlambatan,Jelas Umar.

Sementara Kadisporabuddpar saat wawancara singkat bersama Walikota Umar Zunaidi diam tak berbahasa. Akan tetapi Himbauan Umar menoreh anggukan dari mantan Sekretaris kantor itu.

Kegiatan Kejuaraan Karate itu diikuti oleh 77 Kontingen asal berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia.

  Mereka yang berlaga adalah Karateka asal Kota Medan,NAD Darusalam,Provinsi Bali, Provinsi Sulawesi Selatan,Sulawesi Utara,Provinsi Jawa Barat, Prov Riau dan Kabupaten Palu.*