MEDAN- Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) Indonesia masih dalam zona normal artinya stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga. Hal ini tercatat pada Agustus 2018, tercatat tekanan terhadap cenderung meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Hal itu disampaikan Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), Retno Ponco Windarti pada acara Seminar Nasional ‘Peran Strategis BI dalam Memelihara Stabilitas Sistem Keuangan’ yang diadakan BI bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sumut di Medan.

“ISSK masih berada dalam zona normal. Selain itu, resiko sistemik masih terjaga dan berada di bawah threshold yang terutama didorong oleh membaiknya indeks Posisi Devisa Neto (PDN) seiring penurunan volatilitas nilai tukar,” ujarnya baru-baru ini.

Ia menuturkan, intermediasi perbankan juga membaik sejalan dengan peningkatan pertumbuhan kredit serta resiko kredit yang terjaga. Pada Agustus 2018, kredit tumbuh menjadi 12,12 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya (11,34%,yoy).

“Sebagian besar daerah di Indonesia mencatat pertumbuhan kredit yang meningkat pada Agustus 2018. Beberapa provinsi mencatat pertumbuhan kredit yang lebih tinggi di berbagai daerah di luar Jawa. Demikian juga pertumbuhan kredit di Jawa yang tumbuh cukup tinggi di kisaran 8,8 persen di Jawa Tengah hingga 16,5 persen di Banten,” pungkasnya.

Rasio kredit bermasalah (NPL) pun, imbuhnya, terpantau terjaga di 2,74 persen pada Agustus 2018 dibandingkan dengan 2,73 persen pada Juli 2018. Sementara, kinerja pasar SBN pada September 2018 masih mengalami penurunan tercermin dari yield SBN yang meningkat. Kinerja pasar saham mengalami koreksi meskipun terbatas dipengaruhi oleh tekanan eksternal yang masih berlanjut.

“Namun, pemulihan ekonomi Indonesia diperkirakan berlanjut pada 2018. Saya perkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 mendekati batas bawah kisaran proyeksi 5,1 hingga 5,5 persen. Serta pertumbuhan kredit diperkirakan berada pada kisaran proyeksi 10 hingga 12 persen sejalan dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi domestik,” tandasnya.