MEDAN-Ujaran kebencian dan berita bohong alias Hoaks menjadi salah satu faktor kerawanan menjelang Pemilu Tahun 2019.

Hal tersebut dikatakan Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumut, Suhadi Sukendar Situmorang didampingi Koordinator Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga (Humas & Hubal) Bawaslu Sumut, Marwan dalam sosialisasi yang dirangkai dengan diskusi pengawasan Pemilu Tahun 2019 bersama kalangan mahasiswa, Organisasi Kemasyarakat (Ormas) dan jurnalis di White House Kafe, Jalan Wahid Hasyim Nomor 54 Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Senin, (29/10/2018).

"Ujaran kebencian dan berita hoaks juga masuk dalam bingkai kerawanan," kata Suhadi.

Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Samosir ini menjelaskan, berbeda dengan penanganan pada kerawanan yang menyangkut tempat yang dapat diatasi dengan penempatan personil keamanan.

"Persoalan kerawanan akibat ujaran kebencian memiliki persoalan yang lebih kompleks sebab hal ini terjadi dengan mudah dan tidak terfokus pada lokasi tertentu, sebab biasanya dilakukan melalui media sosial," jelas Suhadi.

Oleh karenanya, Bawaslu Sumut berharap pencegahan ujaran kebencian untuk menjadi sebuah kerawanan harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh stakeholder.

"Sebab, kami sendiri tidak sanggup. Hal itu dilakukan karena keterbatasan sumber daya manusia di Bawaslu. Pencegahannya harus secara massif kita lakukan, masyarakat seluruhnya harus terlibat untuk mencegah ujaran kebencian," harapnya.

Maka dari itu, Suhadi menyebutkan, Bawaslu Sumut saat ini terus berupaya mencegah munculnya ujaran kebencian.

"Salah satunya yakni dengan menggalakkan imbauan untuk tidak menyebar ujaran kebencian lewat media sosial dan juga dengan bersosialisasi ke sekolah-sekolah," sebutnya.

Hal ini, kata Suhadi, merupakan bagian dari strategi Bawaslu Sumut dengan turun ke sekolah-sekolah.

"Termasuk di antaranya menjadi pembina pada upacara di sekolah-sekolah. Di situ (sekolah) selalu kami sampaikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan terkait pemilu, dan mengimbau untuk menghindari ujaran kebencian maupun berita hoaks," tandasnya.