LABUHANBATU - Sejumlah Kepala Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri se- Kabupaten Labuhanbatu, sepertinya kecewa dengan adanya pengadaan barang yang kurang begitu dibutuhkan pihak sekolah. Menurut salah satu kepada Sekolah SDN, yang namanya tidak mau disebutkan, penggunaan dana BOS terkesan dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang mencari keuntungan pribadi.

Pasalnya, setiap pengadaan barang, pihak kepala sekolah tidak terlebih dahulu dikonfirmasi atau terlebih dahulu dirapatkan.

"Kami heran dan sering kali tiba-tiba saja sudah datang barang dan wajib diambil. Padahal masing-masing sekolah sudah memiliki set rebana, pengadaan layanan fardu kifayah, perlengkapan jenazah," sesalnya ketika dikonfirmasi, Senin (29/10/2018).

Dia menjelaskan, pengadaan barang di sekolah sekolah terkesan diwajibkan untuk dibeli dengan dalih pembayaran dapat dicicil setiap tri wulan pencarian dana BOS.

"Yang parahnya lagi hal kecil untuk pemotretan keperluan pas photo siswa juga diunjuk satu pengusaha untuk semua sekolah tingkat SD, SMP se- Kabupaten Labuhanbatu, dan menurut informasi atas perintah dan surat dari Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Sarimpunan Ritonga," bebernya.

"Harapan kami sebagai kepala sekolah, kepada Plt Bupati Kabupaten Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe ST MT, dan Kepala Dinas Pendidikan H Sarimpunan Ritonga, agar menertibkan pedagang, atau pengadaan barang ke sekolah sekolah yang mengatasnamakan keluarga Bupati dan perintah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu," pintanya.

Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sarimpunan Ritonga, saat dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp terkait pengadaan barang di sekolah sekolah, membenarkan hal tersebut.

"Proyek pengadaan tidak ada. Yang ada adalah bahwa pihak penyedia menawarkan produk ke sekolah- sekolah. Jika sekolah butuh dan sanggup bayar, maka terjadilah transaksi yang dibayar dari dana BOS," bilangnya.

"Ya...betul, tidak ada/tidak boleh pemaksaan apalagi intervensi. Antara pihak sekolah dan pihak penyedia harus suka sama suka yang saling membutuhkan dan kita tidak pernah mencampuri itu, apalagi mengintervensi," tutupnya. *