Padangsidimpuan - Menyahuti keluhan warga Kota Padangsidimpuan terkait pelayanan PDAM Tirtanadi Padangsidimpuan, seperti pemberitaan di media online Go Sumut, Selasa (09/10/2018) kemarin. Yang mana dalam pemberitaan tersebut, beberapa ibu rumah tangga yang tinggal di Gang Perahu, Jalan Arif Rahman Hakim (Jalan Mobil), mengeluh akan kurang lancarnya pasokan air PAM Tirtanadi dan keluhan seorang warga yang mempertanyakan proses penyambungan pipa pasangan baru yang kunjung dilakukan oleh pihak PAM Tirtanadi. Rabu (10/10/2018) siang, Baihaqi selaku kepala cabang PDAM Tirtanadi Padangsidimpuan, menyampaikan jawabannya kepada wartawan media ini. Sumber mata air PDAM Tirtanadi Padangsidimpuan berasal dari daerah Sisundung dan Huta Tunggal. Oleh karna itu, PDAM Tirtanadi Padangsidimpuan saat ini masih kekurangan sumber mata air dan masih melakukan pencarian tambahan sumber mata air lain. Untuk itu, dibeberapa wilayah di daerah Padangsidimpuan diberlakukan sistem buka tutup atau bergilir baik siang maupun malam dan salah satunya wilayah Jalan Arif Rahman Hakim. "Berdasarkan keluhan beberapa warga di Gang Perahu seperti pemberitaan media, terkait kurang lancarnya aliran air PAM terhadap pelanggan kami, itu dikarenakan saat ini ada beberapa wilayah di Kota Padangsidimpuan yang diberlakukan sistem buka tutup atau bergilir pada malam hari dan ada juga yang siang,"jelas Baihaqi, saat ditemui di ruang kerjanya, di Jalan Mawar, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.

Selanjutnya, masalah kecilnya aliran air, mengingat penyaluran air ke konsumen PDAM Tirtanadi Padangsidimpuan menggunakan sistem Gravitasi, dalam artian memanfaatkan bentuk geografis wilayah setempat dan belum menggunakan sistem Blower (menggunakan tekanan udara dengan mesin untuk mensuplai pasokan air ke pada konsumen). Akan tetapi, seharusnya belakangan ini sudah lebih baik. Sesuai aduan masyarakat bedasarkan NPA (Nomor Pelanggan Air), saya sudah berkordinasi dengan kepala bagian jaringan untuk memeriksa saluran maupun meteran ke rumah-rumah pelanggan apakah ada faktor lain semisal sampah atau kotoran yang mempengaruhi derasnya aliran debit air ke bak penampungan warga. "Kita masih menggunakan sistem Gravitasi, dan belum menggunakan Blower. Saya akan berkordinasi dengan bagian jaringan agar memeriksa pipa maupun meteran kerumah pelanggan apakah ada faktor lain yang menghambat aliran debit air ke rumah warga,"lanjutnya lagi.

Kemudian, terkait pemasangan sambungan baru yang belum terlakasana dan para calon komsumen yang sudah mendaftar bahkan ada yang sudah berbulan-bulan. Hal ini berkaitan juga dengan volume air yang masih kurang, terlebih-lebih jika wilayah rumah calon konsumen atau pelanggan tersebut geografisnya berbukit atau menanjak maka PDAM Tirtanadi belum dapat memenuhi keingnan warga karna akan berpengaruh terhadap debit air warga yang sudah menjadi pelanggan. Selain itu, data-data pendaftaran calon pelanggan di Padangsidimpuan akan dikirim ke kantor di Medan. Bisa jadi proses pemeriksaan data ataupun berkas pendaftaran itu terkendala di kantor Medan.

"Para calon pelanggan yang sudah mendaftar dan sudah di survey, akan tetapi belum dilakukan tindak lanjut penyambungan pipa kami harap agar mereka maklum terkait masih kurangnya sumber air (mata air) PDAM Tirtanadi Padangsidimpuan. Dan berkas pendaftar yang kami kirim ke kantor Medan dalam tahap pemeriksaan, disetujui atau tidaknya penyambungan pipa kerumah pendaftar calin pelanggan, tergantung dari kantor kita di Medan juga,"jelas Baihaqi menuturkan.

"Kami sebagai pengelola PDAM Tirtanadi berterima kasih kepada warga yang menjadi pelanggan kami telah menyampaikan keluhan terhadap pelayanan kami. Kedepan, kami akan berupaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik demi kepuasan para pelanggan kami,"akhir pria berkulit putih itu.*