DELISERDANG - Di Indonesia terdapat 33 bank wakaf mikro yang telah didirikan. Terdiri dari 6.674 nasabah di mana setiap bank memiliki modal sebesar Rp 8 Miliar. Hal ini dikatakan oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo saat meresmikan Program Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren Mawaridussalam Jalan Peringgan, Desa Tumpatan Nibung Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Senin (8/10/2018).

"Tujuan pendirian bank wakaf mikro ini adalah untuk mewujudkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Terutama pengembangan ekonomi mikro," katanya.

Ia menambahkan, latar belakang didirikannya bank wakaf mikro itu adalah akses masyarakat terutama di lingkungan pesantren ke lembaga keuangan yang tidak mudah. Adanya administrasi yang rumit serta harus adanya agunan atau jaminan.

"Semoga dengan adanya bank wakaf mikro ini, ekonomi mikro di Indonesia bisa lebih berkembang lagi. Saya juga berharap jika sudah ada ratusan atau ribuan bank wakaf mikro bisa menjadi sebuah bank yang besar," jabarnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menuturkan, pihaknya akan terus memperbanyak program tersebut. Sebab, salah satu tugas OJK adalah memperluas akses keuangan kepada masyarakat.

"Bank wakaf mikro di lingkungan pesantren ini dapat menjadi lahan pendidikan bagi santriwan-santriwati. Serta dapat mempermudah masyarakat sekitar dalam berusaha sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi. Apalagi biaya administrasi hanya dikenakan tiga persen  per tahun," pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjend TNI Muhammad Sabrar Fadhilah, Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan sejumlah tamu undangan lainnya.*