JAKARTA - Komite Paralimpik Asia (APC) telah mengumumkan bahwa Korea Utara dan Korea Selatan akan berparade beriringan di Asian Para Games ke-3 yang akan dimulai pada 6 Oktober di Jakarta. Peristiwa ini akan menjadi tonggak sejarah bagi kedua negara karena merupakan yang pertama kalinya terjadi dalam ajang paralimpik. Sekitar 100 atlet dari Korea Selatan dan 20 atlet dari Korea Utara akan berparade beriringan dalam upacara pembukaan olahraga disabilitas terbesar di Asia ini. Atlet pembawa bendera dari masing-masing negara akan membawa bendera Unifikasi Korea di bawah nama Korea (COR) dan lagu kebangsaan yang dinyanyikan adalah Arirang, sebuah lagu tradisional dari tahun 1920-an.

Para atlet tesebut juga akan mengenakan seragam dengan desain yang sama dengan bendera unifikasi tersebut. Hal ini seperti yang terjadi di Asian Games ke-18 bulan Agustus lalu.

Kedua negara tersebut akan menurunkan tiga tim gabungan untuk bertanding dalam dua cabang olahraga, yaitu satu tim di cabang renang di nomor Men’s 4 x 100m Relay (34p) dan dua tim di cabang tenis meja, yakni di nomor Men’s TT6-7 Team dan Men’s TT8 Team.

Dalam cabang lainnya, kedua negara akan bertanding secara terpisah.

“Marching bersama bagi kedua negara sebetulnya telah terjadi di Olimpiade musim mingin di PyeongChang dan di Asian Games Jakarta-Palembang baru-baru ini. Namun, ini adalah pertama kalinya kedua negara berparade beriringan dan berkompetisi bersama di ajang paralimpik,” ucap Presiden APC Majid Rashed.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada IPC (International Paralympic Committee), federasi-federasi olahraga internasional, dan INAPGOC yang telah mendukung inisiatif ini. Kami sangat bangga bahwa Asian Para Games akan menjadi ajang penyebaran pesan perdamaian ke seluruh dunia,” tambahnya.

Andrew Parsons, Presiden IPC, mengatakan “Kami sangat senang mengetahui bahwa Korea Utara dan Korea Selatan akan berparade bersama selama upacara Asian Para Games dan bertanding sebagai satu tim dalam beberapa cabang olahraga.”

“Gestur ini sekali lagi menunjukkan kemampuan olahraga dalam menyatukan bangsa dan membawa pesan perdamaian kepada dunia. Kami mengharapkan yang terbaik bagi para atlet yang bertanding di Jakarta.”

CEO Federasi Internasional Tenis Meja (ITTF), Steve Dainton, mengatakan, “ITTF dengan bangga mendukung pembentukan tim tenis meja Unifikasi Korea di Asian Para Games. Tenis meja mendorong perdamaian dunia melalui diplomasi ping pong sejak lama, dan kami senang dapat berkontribusi untuk kembali mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea.”

“Setelah reunifikasi bersejarah di Kejuaraan Tim Dunia 2018 di Halmstad, tim Korea Utara dan Selatan juga bertanding dalam satu bendera di Korea Terbuka tahun ini di mana mereka akhirnya memenangkan medali emas di nomor ganda campuran. Kami sangat gembira bahwa momentum ini terus berlanjut dan tumbuh semakin kuat, dengan bertandingnya Korea Utara dan Selatan sebagai satu tim di Asian Para Games.” *