CHANGZHOU – Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mesti menahan rasa penasaran dalam menghadapi Misaki Matsutomo-Ayaka Takahashi, pasangan Jepang peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Dalam pertemuan kedelapan yang berlangsung di babak semifinal China Open 2018, Greysia-Apriyani dikalahkan setelah berjuang tiga game dengan skor 17-21, 21-12, 16-21, dengan durasi permainan sepanjang 76 menit. Dalam delapan kali pertemuan, Greysia-Apriyani baru satu kali mencatat kemenangan.

Greysia-Apriyani punya beberapa peluang untuk merebut kemenangan di game ketiga. Saat tertinggal 10-15, Greysia-Apriyani meraih enam poin berturut-turut dan balik memimpin 16-15. Namun Matsutomo-Takahashi langsung mengambil alih kontrol permainan dan terus menekan, hingga mereka mengunci perolehan skor pasangan Indonesia di angka 16.

"Sejujurnya kami sedih dengan hasil ini, permainannya sudah lebih baik, tapi kami mau lebih dari hanya semifinal terus, kami harus melewati fase ini, tapi kami tetap bersyukur. Lawan juga tegang dan sering membuat kesalahan. Tapi di poin-poin kritis, kami tidak bisa ambil kesempatan, sedangkan lawan bisa menyelesaikan dengan baik, kami hilang kendali," ungkap Greysia.

"Rasanya penasaran sekali, saya pribadi harus mengakui di level ini walaupun mainnya sudah benar, tapi belum bisa konsisten fokus dan pikirannya. Saya kalah pengalaman dari mereka, mereka panik tapi akhirnya bisa mengatasi," tambah Apriyani.

"Ya memang penasaran menghadapi ganda Jepang, kami sudah merasakan permainan mereka satu-satu secara bergiliran di tiap turnamen. Kalau tidak kalah dari pasangan ini, sama pasangan (Jepang) yang lainnya. Mau lawan siapa pun hasilnya sama, berarti masalahnya kan bukan di lawannya, tapi di kami," pungkas Greysia.