TEBINGTINGGI - Deklarasi Damai Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2018,menekankan beberapa pesan, salah satunya, masyarakat diminta tidak termakan isu hoax.

Sabtu (22/9), halaman Mako Polres Tebingtinggi kawasan Pahlawan menjadi titik konsentrasi pelaksanaan Deklarasi damai itu.

Kehadiran Walikota Tebingtinggi, Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, Dandim 0204 DS Letnan Kolonel Kav Syamsul Arifin,SE.M.Tr, Kaden B Berimob AKBP Arke Ambat, OPD, para pimpinan Parpol serta para tokoh agama dan tim pemenangan, disambut Kepala Kepolisian Resort kota itu, AKBP Sunadi Sik dan jajarannya.

Dalam amanatnya, Walikota Umar Zunaidi menyampaikan, deklarasi merupakan jalinan komitment bersama antara masyarakat, tokoh tokoh partai dan pemerintah, bergandeng tangan menjaga dan memelihara ketertiban dan keamanan jelang pemilu 2019 mendatang.

Peningkatan konstalasi suhu politik merupakan hal yang wajah, tentu menurut Umar Zunaidi, kecerdasan bersikap dan pemikiran realistis merupakan cara terbaik agar tidak termakan isu negatif dan hoax yang justru merusak tatanan persatuan dan kesatuan.

Pemilu merupakan sebuah sarana dalam berdemokrasi memilih pemimpin bangsa dan keterwakilan rakyat diparlemen 5 tahun kedepan.Pasti itu merupakan hak preogratif rakyat dalam memilih.

“Tidak ada unsur paksaan, sesuai sifat pemilu, jujur, adil, rahasia, aman dan tertib, perbedaan hal biasa, tidak menjadi perpecahan dalam persatuan dan kesatuan. Umar percaya dengan pengamalaman warganya dalam pelaksaan pemilu, sehingga mampu menjaga kekondusifan walau berada dalam iklim perbedaan pilihan.

“Kita berharap perjalanan dan hasil pemilu 2019 berjalan lancar, tertib, damai menuju kesuksesan,” kata Umar.

Umar menegaskan, pihak penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mampu bekerja secara profesional, dan teguh pada undang-undang (UU) dan peraturan.

Pembacaan deklarasi damai oleh Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama(FKUB), H Hasyim Siregar serta penandatangan bersama Walikota, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) menjadi akhir acara di Mako Tribrata itu.***