MEDAN- Industri MICE mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia, hal ini ditandai dengan terpilihnya Indonesia sebagai tempat pelaksanaan berbagai event internasional. Kota Medan terpilih menjadi salah satu dari 10 kota Mice di Indonesia.

“Kita bisa lihat di kota Medan pertumbuhan hotel-hotel bintang lima yang cukup pesat. Kota yang sibuk dan hidup dengan acara pertemuan bisnis, insentif, konvensi dan pameran-pameran,”ungkap Kabid Area 11 Regional 1 Kementerian Pariwisata Kiagoos Irvan Faisal didampingi Indra Sakti Madewa dan Kasubid Destinasi Area 1V B Kemenpar Antariksa Tarigan dalam acara Press Conference Promosi 10 Destinasi Mice Sumatera Utara (Tahap 1) di hotel Grand Mercure Medan Angkasa Kamis (20/9/2018).

Kiagoos mengungkapkan tidak lah mudah untuk terpilih sebagai kota MICE. Empat syarat yang meliputi Meeting, Insentif, Convention dan Event. “Semua persyaratan itu harus dipenuhi. Ada kota tertentu meeetingnya terpenuhi, tapi conventionnya tidak ada. Jadi dia tidak bisa dimasukkan dalam persyaratan kota MICE.

Perkembangan Mice dalam sebuah kota turut mendongkrak dunia pariwisatanya. “Saat menghadiri acara meeting di sebuah tempat pastinya orang tidak hanya berada di hotel dan mengikuti acara saja. Mereka pastinya jalan-jalan, belanja, makan dan ini turut menyumbang nilai ekonomi kepada masyarakat setempat,”imbuhnya.

Kiagoos menjelaskan di Indonesia 10 kota memenuhi persyaratan MICE, yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Manado, Semarang dan Batam.

Dikatakannya, hal itu tak terlepas dukungan pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam pemberdayakan Industri MICE dan partisipasi dunia usaha yang meliputi EO, PCO, PEO, hotel, restaurant, pengelola convention. “Dan yang tak kalah menentukan adalah partisipasi dunia pendidikan dalam menyediakan sumber daya manusia yang professional di bidang Mice,”jelasnya.

Kiagoos mengungkapkan salah satu daya tarik Mice Indonesia di mata dunia adalah keunggulan budaya-nya. Negara Indonesia yang bersuku-suku, dengan bahasa daerah yang beragam dan pulau-pulau menjadi salah satu nilai jual untuk dipilih sebagai tempat konfrensi dan meeting kelas dunia. “Budaya adalah keunggulan kita untuk mendatangkan para buyers. Untuk itu perlu juga kesiapan  masyarakatnya. Ini sangat penting, ”imbuhnya.