MEDANBank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara melepas bantuan pembinaan atau pashing out klaster bawang merah terhadap petani yang tergabung dalam kelompok tani Tunas Muda di Desa Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi setelah empat tahun dibina tepatnya mulai tahun 2015.
 
 
"Mulai hari ini tuntaslah pembinaan BI di kelompok tani Tunas Muda. Kami akan cari lagi klaster pembinaan kepada petani di daerah lain," kata Sitepu , Kepala Perwakilan BI Wilayah Sumatera Utara diwakili Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi di Debang Resort, Desa Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi Kamis (20/9/2018).
 
Di sana hadir Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Dairi Resmina Siska Tampubolon, konsultan Danny, coach bawang merah Maryoto, Ketua Kelompok Tani Tunas Muda Tommy Silalahi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan para petani yang tergabung dalam kelompok tani tersebut.
 
Demina mengharapkan dengan pashing out berarti melepas program intensif pendampingan dan pembinaan terhadap kelompok tani tersebut. "Tapi kami berharap petani terus menanam bawang dan melanjutkan apa yang sudah diberikan BI," katanya.
 
Ia menyebut bantuan tehnis yang sudah diberikan BI yakni pelatihan dan demplot budidaya bawah merah, pengujian kesuburan tanah, pelatihan membuat Mikro Organisme Lokal (MLO), penguatan kelembagaan kelompok, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) bawang merah, pembuatan pestisida nabati, studi banding penangkaran bawang merah ke Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, pelatihan pengolahan pupuk organik dan demplot penangkaran benih bawang merah sekaligus sertifikasi penangkar bawang merah.
 
Klaster ini telah menerima alat pengolah pupuk organik (APPO) tahun 2017 sebesar Rp16 juta. Saat ini kelompok Tani Tunas Muda telah memperoleh sertifikasi sebagai penangkar benih bawang merah dari Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumut. "Klaster telah mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri. Kami berharap apa yang diberikan BI ini dapat dimanfaatkan oleh petani," ungkap Demina.
 
Ia mengakui berbagai kendala yang dihadapi petani di Silalahi menjadi evaluasi dan masukan cukup baik bagi kita semua untuk lebih memperhatikan konsep budidaya pertanian sesuai dengan Good Agriculture Practise (GAP) diantaranya pemilihan benib berkualitas, pengolahan yang tepat, manajemen pemupukan berimbang dan rotasi atau pergiliran tanaman.
 
"Dengan pashing out bukan berarti kami meninggalkan kelompok tani Tunas Muda selamanya. Sebab kami akan terus melakukan koordinasi dan monitoring melalui Dinas Pertanian Kabupaten Dairi," tegas Demina.
 
Menurut Demina,  BI sendiri membuat klaster kelompok pangan yakni cabai merah, padi dan bawang merah karena ketiganya merupakan komoditas strategis yang cenderung banyak mempengaruhi terjadinya inflasi di Sumatera Utara. "Jadi kalau harga komoditas itu fluktuatif maka bisa mempengaruhi terjadinya inflasi," terangnya.
 
Demina menambahkan produksi bawang merah di Dairi sebanyak 470 ton, sekira 10 persen merupakab konstribusi dari Kelompok Tani Tunas Muda berkisar 30 ton dari lahan 3 hektar. 
Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Dairi Resmina Siska Tampubolon mengapresiasi bantuan BI tersebut kepada Kelompok Tani Tunas Muda. "Kami akan melanjutkan pembinaan tersebut, termasuk penanganan berbagai kendala hama terhadap bawangbawa merah tersebut," kata Resmina seraya menambahkan di Dairi ada 25 kelompok tani.