JAKARTA - Panitia Pelaksana Asian Para Games Indonesia (INAPGOC) turut melibatkan secara aktif para penyandang disabilitas yang bukan atlet untuk memeriahkan Asian Para Games III yang digelar di Jakarta, 6-13 Oktober mendatang. Salah satunya adalah melibatkan individu disabilitas yang memiliki kendaraan modifikasi khusus. Mereka ditugaskan untuk memberikan layanan transportasi bagi pengunjung disabilitas khususnya pengguna kursi roda, ketika hendak menyaksikan jalannya pertandingan di kawasan Gelora Bung Karno.

Adrianto Djokosoetono selaku Direktur Transportasi INAPGOC mengatakan mereka dilibatkan dengan tujuan memberikan layanan bagi penonton penyandang disabilitas. "Asian Para Games ini pesta olahraga bagi saudara-saudara disabilitas, untuk itu bukan hanya atlet maupun ofisial, namun masyarakat biasa penyandang disabilitas kita libatkan juga secara aktif untuk lebih merasakan atmosfir pesta olahraga ini, termasuk para pengunjung atau penonton disabilitas," ungkapnya.

Sejauh ini sudah ada 40 unit motor dengan modifikasi khusus milik individu penyandang disabilitas. Adrianto mengatakan 30 berasal dari Jakarta dan sekitarnya serta 10 lagi sengaja didatangkan dari Yogyakarta. "Kebetulan saudara kita yang di Yogyakarta, mereka memang sudah memiliki layanan khusus ojek disabilitas, sehingga kita undang mereka ke Jakarta untuk turut berpartisipasi," tambahnya.

Nantinya, sambung Adrianto, mereka akan memulai aktifitasnya di kawasan GBK sejak pembukaan hingga berakhirnya perhelatan, di mana untuk mendapatkan layanan ini pengunjung akan melalui shuttle khusus difabel.

"Pengunjung disabilitas memiliki parkir khusus di area GBK ini. Di situ pula nanti akan ada shuttle bagi mereka yang ingin merasakan jasa pengantaran dari kendaraan modifikasi khusus ini ke venue-venue yang ada di kawasan GBK. Fasilitas ini free untuk pengunjung," tutur Adrianto.

Melalui perhelatan ini, Adrianto menyatakan sebagai awal dari usulan pembuatan standardisasi kendaraan modifikasi bagi penyandang disabilitas. "Kendaraan modifikasi ini merupakan kreatifitas dari mereka sendiri. Kita bukan hanya menghelat Asian Para Games kemudian selesai, namun kita turut mendorong, menyuarakan apa yang menjadi harapan mereka," katanya.

Sementara itu Mia, seorang penyandang disabilitas yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini mengatakan momen Asian Para Games digunakannya untuk mensosialisasikan kendaraan modifikasi khusus ini agar mendapat tempat di masyarakat.

"Kami berharap kendaraan kita ini bisa mendapatkan tempat di masyarakat umum, karena tempat parkir untuk kendaraan seperti ini tidak ada. Untuk parkir di sebuah tempat, saya harus terlebih dulu bernegosiasi, karena untuk mobil kita tidak boleh masuk dan untuk motor tidak muat," ungkapnya.

"Harapan kami, kendaraan ini juga bisa dipergunakan untuk umum seperti ojek bagi penyandang disabilitas," katanya.