TEBINGTINGGI - Usai Magrib, Sabtu (15/9/2018) malam, curah hujan yang tinggi membuat bumi Kota Lemang tergenang.

Derasnya curah hujan, hingga pukul 22.00 WIB, tak mampu dibendung sarana penampung air disejumlah kawasan , seperti Jl KF.Tendean , Jl Haryono MT, kawasan Thamrin , Senangin , Sudirman, Sentra Pasar Iskandar Muda hingga ke pinggiran pemukiman Sepanjang Jl SM Raja, memutar hingga Kawasan padat penduduk di Jl Ir H Djuanda.

Kondisi semakin memprihatinkan, saat berbagai kotoran, jenis lumpur, sendimen dan beragam sampah meluap dari saluran yang dinilai perlu normalisasi berkelanjutan.

Pantaun Gosumut.com disejumlah sarana jalan , menorehkan, potret minimnya penanganan atas ribuan meter drainase disana.

Sejatinya fungsi drainase merupakan bomper terdepan saat air mengalir dari pasar menuju rumah warga.

Berbagai persepsi berkembang. Sejumlah warga berpendapat, Instansi terkait tidak serius merawat melalui program mormalisasi drainase dan sejumlah gorong-gorong.

“Saya melihat, tingkat koordinasi antar SKPD terkait belum bersiombiosis makaimal, saya kira ini menjadi salah satu lemahnya langkah menormalisasi saluran air itu,” ujar Abdul Wahid, 37 kepada Gosumut .com di lokasi Kuliner MT Haryono.

Dua Dinas di jajaran Pemerintah kota, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, serta Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) , seyogyanya menjadi pelopor utama mengembalikan fungsi sarana tersebut.

Warga berpendapat, kondisi itu tidak sepenuhnya menjadi beban pemerintah. Justru minimnya kesadaran warga untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), menjadi salah satu faktur penyumbatan saluran . ***