LABURA - Telat turun di stasiun kereta api tujuannya, Safran Hasibuan (31), salah seorang penumpang Kereta Api Sribilah U 44 yang meluncur dari Medan tujuan Stasiun Mambang Muda Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), nekat melompat dari kereta yang ditumpanginya.

Naas, korban akhirnya terjatuh dari kereta api yang telah melaju menuju Rantauprapat sekitar 150 meter dari Stasiun Mambang Muda, Sabtu (15/9/2018) siang tadi.

Kepada wartawan, Sekuriti Pengamanan Stasiun Mambang Muda, Akmal saat dikonfirmasi membenarkan insiden itu. Dia mengatakan, penumpang dari Medan dengan tiket tujuan Stasiun Mambang Muda Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labura, naik pada Gerbong Eksekutif 2, bersama temannya yang duduk di Gerbong Bisnis 3.

Saat Kereta Api Sribilah U 44 yang datang dari arah Medan tiba di Stasiun Mambang pada pukul 12.35 WIB, kereta api pun berhenti sekitar 3 menit di stasiun itu dan telah menjalani prosedur waktu standard untuk menurunkan penumpang. Penumpang saat itu terlihat telah habis turun dari kereta api, makanya kereta pun melanjutkan perjalanan menuju Rantauprapat.

"Tapi ternyata, korban masih belum turun dari gerbong kereta api. Jadi diduga Safran melompat dari kereta api setelah melaju sekitar 150 meter dari Stasiun Mambang Muda," sebut Akmal.

Nahasnya, imbuh Akmal, korban mengalami patah tulang dengan luka menganga pada engsel kaki kanannya. Safran pun langsung dibawa warga untuk menjalani perawatan ke RSU Aek Kanopan. Setelah beberapa jam kemudian, korban dirujuk ke RS Bintang Kasih Medan.

Akmal juga mengatakan, korban adalah seorang Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang rencananya hendak mengajar di STIT Gunting Saga, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Salah seorang masyarakat sekitar daerah pinggiran rel Kampung Teladan, Sadam (21), mengatakan, korban telat turun dan kelewatan, makanya Safran nekat melompat. Kepala Stasiun Mambang Muda Saiful Bahri saat hendak dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat.