TEBINGTINGGI - Musda (Musyawarah Daerah) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Tebingtinggi Minggu, (9/9/2018) digelar. Beberapa Organisasi sayap Kepemudaan (OKP), terlihat hadir memadati Lokasi Musyawarah kawasan Pajak Mini itu.

Untuk Kedua kali, Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Tebingtinggi IX periode 2015-2022 gagal.

Akhirnya, Musda ditunda tanpa batas tempat dan waktu. Selanjutnya Musda akan datang berada dalam kendali DPD Golkar Sumatera Utara H. Ahmad Doli Tanjung sebagai Plt Partai Pohon Beringin itu.

Demikian, Ketua OC (Organition Comitee), Musda Golkar Ibrahim Nasution , kepada Gosumut dalam session wawancara di pelataran Sekretariat DPD Golkar, Minggu (9/9/2018).

Menurut Ibrahim, itu merupakan langkah terbaik bagi para sayap pendukung dan underbow Partai Golkar . Musda bukan perang antara sesama calon ketua.

Kemenagan sejati menurutnya, ditentukan dalam Pilpres 17 Juli 2019 mendatang.

Sementara Wakil Ketua DPD Golkar Sumut, Riza Fahrumi Tahir Lubis, Se bahwa sidang paripurna 4 ditunda/diskor, terkait masalah terbitnya dua SK yang dipersoalkan Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar Kecamatan Bajenis.

Menurut Riza, langkah dialog sudah ditempuh guna mencapai titik temu, agar tidak ada yang dianulir sehingga ke 5 PK dapat menjadi peserta Musda.

“Berbagai saran saya terima untuk menunda sidang paripurna, sampai waktu dan tempat yang tidak ditentukan,” kata Riza.

Dalam waktu singkat, menurut Riza Musda selanjutnya menjadi prioritas utama, agar Golkar memiliki ketua secara defenitif, terkait agenda politik besar dalam menghadapi Pemilu legisltif dan Pilpres 17 Juli 2019 mendatang.

“Proses konsolidasi belum selesai , hingga 31 Desember, musda ini akan kita lakukan secepatnya, kalau bisa minggu depan,” jelas Riza.

DPD Golkar Tebingtinggi telah dua kali gagal menggelar Musda untuk memilih pemimpin defenitif.

Sebelumnya Musyawarah Daerah itu pernah digelar di Gedung Sawiyah, pada (13/3/2016), dua tahun silam.

Tetap, hasil Musywarah Daerah IX tahun 2018 itu berakhir penundaan tanpa batas.***