MEDAN- Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) terdapat 6 balita yang mengalami kasus gizi buruk.


6 orang bayi di bawah usia lima tahun (Balita) mengalami gizi buruk ini bernama yakni Rahmat Rizki (21 bulan), data dari Puskesmas Aek Batu Labusel. Nurhalita (18 bulan), data dari Puskesmas Aek Batu Labusel. Siti fatimah (13 bulan), data dari Puskesmas Aek Batu Labusel). Mutia (21bulan), data dari Puskesmas Lingga Payung Labusel. Albiansyah (26 bulan), data dari Puskesmas Sisumut Labusel. Dan Rahmad sasedi (26 bulan), data dari Puskesmas Tj Medan.

Kepala Dinkes Sumut Agustama menjelaskan, balita ini dalam pemantauan Puskesmas, dan sedang menyembuhkan penyakit-penyakit penyerta. Adapun, lanjutnya, yang sudah sudah dilakukan, ialah mengobati dan memantau penyakit penyerta, melakukan pemantauan berat badan secara berkala, memberikan PMT, memberikan edukasi kepada keluarga, semua Puskesmas sudah dapat droping PMT balita dan ibu Hamil dari Provinsi serta Koordinasi dengan lintas program dan sektor terkait.

Disinggung faktor gizi buruk, Agustama mengatakan, bahwa yang paling utama faktornya adalah kemiskinan. Sehingga hal ini menyebabkan keluarga menjadi sulit memenuhi gizi bagi bayi.

“Kemudian, kurangnya pemahaman keluarga terkait gizi. Makanan dan minuman yang sehat bagi bayi. Ibu yang faham dan luas pengetahuannya akan mampu memberikan makanan dan minuman yang sehat bagi bayinya. Sebenarnya banyak makanan yang sehat dan murah di lingkungan kita. Selain itu air susu ibu (ASI) juga menjadi faktor penting untuk bayi. Jika si ibu tidak bisa memberikan ASI, maka bisa diganti dengan susu formula yang sesuai standar untuk bayi," katanya, Rabu (29/8/2018) pada wartawan.

Saat ini, katanya, pihaknya sedang melakukan pemantauan di kabupaten/kota di Sumut. "Gizi buruk ini masih ditangani Dinkes di masing-masing kabupaten/kota," tukasnya.