PALAS- Pemerintah Kabupaten Padang Lawas melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dan Kabupaten Padang Lawas (Palas) telusuri barak barak perumahan karyawan perkebunan PT Karya Agung Sawita(KAS),Kecamatan Sosa, karena status kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak ,Rabu(29/8/2018).
“Kita telah terjun langsung ke lokasi bersama Tim Dinkes Provinsi Sumut bersama Kepala Puskesmas Sosa dan bidan desa untuk melakukan pengobatan bagi yang sakit untuk mencegah kematian. Kita turut aktif jika mendapati tanda-tanda klinis agar segera diobati," imbuhnya.
Dia mengimbau , warga di lokasi komplek perumahaan karyawan PT KAS agar terus melakukan pemeriksaan kesehatan dengan rutin mengikuti imunisasi secara teratur agar wabah campak tidak semakin meluas
Hasil pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Palas mencatat ada 61 orang anak -anak terkena penyakit campak di lokasi perumahan Divisi 2,5,8 dan Divisi 3 lokas dan Divisi 2 yang berada di lokasi pembibitan di wilayah lingkungan areal perumahan perkebunan tersebut. “Penyebabnya wabah campak, karena riwayat imunisasi tidak lengkap, satu orang terkena wabahnya, dapat menyebar ke anak lainnya . Biasanya itu menyebar bagi anak -anak yang rentan.,"terang Leli dan Ilham.
Kepala Dinas Kesehatan Palas Hj Leli Ramayulis SKM didampingi Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes dr M. Ilham Syuhri Siregar mengatakan, penetapan KLB karena di daerah itu ditemukan kasus anak terjangkit penyakit campak. Saat kunjungan ke lokasi ditemukan sejumlah anak yang hasilnya positif campak.
Menurut Leli, Pemerintah telah membentuk tim tanggap darurat bersama Dinkes Provinsi Sumut untuk mencegah meluasnya penyakit wabah campak dikawasan tersebut. Salah satu upaya mencegah meluasnya penyakit campak adalah pemerintah telah mengisolasi kawasan tersebut . Selain melakukan pengobatan terhadap warga yang terkena penyakit campak, pemerintah juga memberikan imunisasi campak secara masal bagi anak balita hingga umur 9 tahun.
“Kita telah terjun langsung ke lokasi bersama Tim Dinkes Provinsi Sumut bersama Kepala Puskesmas Sosa dan bidan desa untuk melakukan pengobatan bagi yang sakit untuk mencegah kematian. Kita turut aktif jika mendapati tanda-tanda klinis agar segera diobati," imbuhnya.
Dia mengimbau , warga di lokasi komplek perumahaan karyawan PT KAS agar terus melakukan pemeriksaan kesehatan dengan rutin mengikuti imunisasi secara teratur agar wabah campak tidak semakin meluas
Hasil pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan Palas mencatat ada 61 orang anak -anak terkena penyakit campak di lokasi perumahan Divisi 2,5,8 dan Divisi 3 lokas dan Divisi 2 yang berada di lokasi pembibitan di wilayah lingkungan areal perumahan perkebunan tersebut. “Penyebabnya wabah campak, karena riwayat imunisasi tidak lengkap, satu orang terkena wabahnya, dapat menyebar ke anak lainnya . Biasanya itu menyebar bagi anak -anak yang rentan.,"terang Leli dan Ilham.
"Kasus KLB Campak ini juga sudah langsung kita sampaikan melalui surat dinas secara resmi kepihak dinas (kesehatan) provinsi Sumut serta telah dilakukan pengambilan samplenya," kata Kadis Kesehatan.
Menurutnya, maksud dari kunjungan itu juga untuk memberika pengobatan kepada para balita dan anak yang masih kondisi demam, flu dan batuk serta muncul bintik -bintik merah pada sekujur tubuh si anak yang masih belum proses penyembuhan,terang Hj Leli.
Dinkes Provinsi Sumut yang terjun kelokasi wabah campak dr. Bangun Hotpandapotan Lumbangaol dan Intan Nirwana SE menghimbau agar kasus KLB tersebut harus segara dilakukan upaya pencegahannya dengan komitmen dari perusahaan, agar wabah tidak meluas kepada anak -anak yang sangat rentan tertular.
"Kita melihat di tempat penitipan anak yang disediakan perusahan, perlu ada peningkatan kebersihan dan edukasinya, sertu menu makanan anak juga harus menjadi perhatian bagi karyawan terhadap anak-anak mereka yang membutuhkan banyak vitamin, "ungkap Intan.
Ditempat terpisah KTU PT KAS Agus menyatakan, komitmen Perusahaan untuk kesehatan karyawan sudah dilakukan secara maksimal "Pihak Perusahan siap memfasilitasi anak karyawan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, asalkan karyawannya bersedia untuk itu, "ucapnya. Kedepan perusahan akan selalu berkoordinasi dengan pihak Dinkes dan Puskesmas ujung batu sosa, dalam hal meningkatkan pelayanan imunisasi, agar penyebaran wabah campak tidak meluas dilingkungan perusahan," pungkasnya.