PELUANG Kontingen Indonesia menambah perolehan medali emas untuk menembus 10 besar Asia cukup terbuka pada Asian Games XVIII yang digelar di Jakarta - Palembang, 18 Agustus hingga 2 September 2018. Kenapa demikian? Baru dua hari pelaksanaan pesta olahraga negara Asia itu, Kontingen Merah Putih sudah mengoleksi 4 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Jumlah medali emas yang diraih ini sudah menyamai pada Asian Games Incheon, Korea Selatan 2014 dimana Indonesia meraih 4 emas. 

Yang lebih mengejutkan, cabang balap sepeda mampu membuat kejutan dengan menyumbang dua medali emas dari nomor downhill lewat Tiara Andini dan Khoiful Mukhtib. 

Begitu juga dengan taekwondo yang empat tahun lalu tidak menyumbang medali namun kali ini telah mengoleksi satu emas lewat Defia. Sementara wushu belum membuat kejutan dan baru menyamai perolehan satu medali emas lewat Lindswell Kwok. 

Ya, penambahan perolehan emas masih terbuka lebar apalagi penyelenggaraan Asian Games masih panjang dimana beberapa cabang unggulan pun masih belum dimainkan atau belum memasuki babak final. 

Sebut saja bulutangkis. Pada Asian Games Incheon, Korea Selatan 2014, bulutangkis yang menyumbang dua dari empat medali emas bagi Kontingen Indonesia. Belum lagi cabang olahraga angkat besi yang baru akan menampilkan lifter andalan Eko Yuli Irawan, Selasa (21/8/2018). Begitu juga wushu, panahan, karate, boling, pencak silat dan balap sepeda yang juga menjadi unggulan. 

Mari kita tunggu perjuangan atlet Indonesia untuk bisa menjadi yang terbaik. Apalagi, pemerintah menyediakan bonus cukup.menggiurkan untuk medali emas sebesar Rp1,5 miliar. Belum lagi beberapa induk organisasi juga menjanjikan bonus spektakuler dari mulai mobil hingga uang sebesar Rp1 miliar seperti yang dijanjikan PB ISSI yang dipimpin Raja Sapta Oktohari dan PP PGSI pimpinan Trimedya Panjaitan. *