LHOKSEUMAWE - Meskipun sudah menerima pendaftara dua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden, yakni Joko Widodo-KH Maruf Amin (Jokowi-Maruf) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (PAS), pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan dua pasangan bakal Calon Presiden (Capres) dan bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) menjadi peserta Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Walupun pihak KPU belum ada memutusan kedua pasangan itu lolos menjadi peserta Pilpres 2019, saat ini telah beredar deratan nama yang disebut-sebut sebagai bjuru kampanye (jurkam), baik ke kubu Jokowi maupun Prabowo.

Di kubu Prabowo -Sandiaga sendiri beberapa hari terakhir dihebohkan dengan munculnya daftar para jurkam dan tim sukses.

Bahkan, dari daftar itu terlihat sejumlah nama dengan berbagai latar belakang. Seperti nama mantan Presiden dua periode, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ada juga pimpinan partai politik seperti Sohibul Imam (Presiden PKS), Zukifli Hasan (Ketua Umum PAN), SBY (Ketua Umum Partai Demokrat), dan Amien Rais (Ketua Dewan Kehormatan PAN).

Ada juga sejumlah tokoh; mantan menteri seperti Rizal Ramli, Fuad Bawazir, Yunus Yosfiah, dan Syarwan Hamid; pengusaha seperti Aksa Mahmud; dan musisi Rhoma Irama.

Dalam daftar itu, sejumlah utstaz atau ulama seperti Aa Gym, KH Arifin Ilham, Habib Riziek Shihab, Bachtiar Nasir, dan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Terkait daftar nama di atas, UAS yang hari ini menjadi penceramah dalam tablig akbar di Lhokseumawe Aceh, membantah namanya masuk dalam daftar jurkam maupun timses.

"Dalam daftar nama-nama yang diberi judul jurkam dan memasukkan nama saya, itu adalah hoax (informasi tidak benar, bohong, atau palsu)," ujar UAS saat dijumpai GoNews.co, Minggu (19/8/2018) di Pendopo Walikota Lhokseumawe.

Bahkan kata UAS, jangankan menjadi tim sukses atau jurkam. Jabatan lebih tinggi pun ia tolak.

"Wapres saja saya tolak kan," tandasnya.

Namun demikian kata Ustaz Abdul Somad, dirinya berharap kedua paslon nantinya berkompentensi secara sportif dan tidak mengadu domba umat.

"Ini momen mencari pemimpin yang amanah, diridhoi Allah, dan tentunya bisa berbuat adil kepada masyarakat. Maka berikanlah contoh berpolitik yang baik ke masyarakat. Jangan dikotori dengan Black campaign maupun adu domba agama terutama umat Islam," pesannya. ***