PALEMBANG - Voli Pantai menjadi salah satu cabang andalan Indonesia pada Asian Games XVIII. Namun, perjuangan untuk memenuhi target satu medali emas dari dua medali emas yang diperebutkan di cabang ini bukan pekerjaan gampang. Cukup banyak saingan yang bakal dihadapi seperti China, Thailand, Jepang, Chinese Taipei, Qatar, dan Kazakhstan.

"Kita memahami cukup keras persaingan yang akan dihadapi untuk memenuhi target satu medali emas. Makanya, kita mempersiapkan mereka semaksimal mungkin agar target bisa terpenuhi," kata pelatih tim voli pantai, Slamet Mulyanto saat menerima kunjungan Ketua Umum Indonesian Olympian Association (IOA), Yayuk Basuki yang didampingi Lukman Niode (renang), Lingling Agustin, Rossy (tenis meja), dan Dede Herawati (atletik) di Lapangan Voli Pantai Jakabaring Sports City Complex Palembang, Sumatera Selatan, pekan lalu.

Di cabang voli pantai, Indonesia menurunkan empat pasangan terdiri dari dua pasangan putra dan dua pasangan puteri. Putra,  Ade Chandra Rahmawan/M Asfiya dan Gilang Ramadhan/Danangsah Yudistira, Putri, pasangan Dhita Juliana/Putu Dini Jasita Utami, dan Devi Melinda Novitasari/Youkebed Purari Eka Setyaningrum. 

Ketika ditanyakan dari mana peluang emas bisa diperoleh, Slamet menjawab, "Peluang medali emas diharapkan dari pasangan putra. Tapi, kita tetap mewaspadai negara-negara lainnya terutama Qatar yang menurunkan pemain naturalisaai dari Brasil," jelasnya.

Putu Dini Jasita Utami yang menjadi pasangan Dhita Juliana Yokebed Purari mengatakan, sudah siap menghadapi laga yang akan digelar di Lapangan Voli Pantai Jakabaring Sports City Complex (JSCC) Palembang, Sumatera Selatan, 19-29 Agustus 2018. Bahkan, Putu Dini Jasita Utami mengaku sejal Juli 2018 mereka sudah melakukan latihan di venue voli pantai Asian Games 2018.

"Cuacanya di Palembang memang sangat panas. Tapi, kita sudah tidak ada masalah karena sudah terbiasa," ujarnya.***