JAKARTA - Plt Ketua Umum PPP kubu Djan Farid, Humphrey Djemat, hari ini Jumat (10/9/2018) mengunjungi Serikat Islam. Kedatangan Humphrey Djemat kali ini, diterima langsung pimpinan Serikat Islam, Hamdan Zulfa.

"Tujuan kita tentu pertama silaturahmi, yang kedua kalau kita sudah bicara PPP, secepatnya kita harus bersatu," ujarnya.

Keseriusan Humphery Djemat dalam upayanya menyatukan dua kubu yang berseteru, sebelum mendatangi Serikat Islam, pihaknya juga terlebih dahulu bersilaturahmi ke PBNU.

"Setelah PBNU dan sekarang kita ke Serikat Islam, tujuannya adalah uapaya menyatukan kembali PPP. Bahkan ini ada dua lagi para pendiri dari PPP yang harus kita kunjungi untuk bukti kita serius menyatukan PPP bisa dengan cara Islah," paparnya.

Karena kata dia, posisi dua pendiri tersebut diyakini bisa menjadi mediator. "Sebagai pendiri mereka punya wibawa bisa menjadi mediator waktu zaman Pak Jan Farid selalu beliau-beliau yang penyelesaian langsung. Kita berharap tokoh tersebut bisa merumuskannya dengan lebih baik, supaya ada konsep yang lebih matang," tandasnya.

Ia juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini PPP yang ia pimpin akan segera melakukan Mukernas, tepatnya pada bulan Oktober 2018.

"Dengan Mukernas itu, kita lihat aspirasi di daerah bagaimana. Dan yang terpenting bagi kami adalah, upaya menyatukan kembali PPP," tandasnya.

Jadi saat ini katanya lagi, siapapun presiden dan wakil presiden yang akan menang pada Pilpres 2019, PPP yang ia pimpin belum menentukan sikap dukuangan. "Soal Pilpres kita belum menentukan, yang paling penting presidennya boleh siapa saja tapi PPP nya harus bersatu, soal sikap politik nanti pasti ada tapi kita harus bisa merumuskan konsep yang jelas," tukasnya.

Fokus partai yang ia pimpin saat ini adalah, bagaimana terlepas dari kepentingan. "Target jangka pendek kita memikirkan PPP. Soal pilihan pasti berbeda-beda, meskipun ditingkat grassroot ini sudah pernah rapimnas dan menolak Jokowi," jelasnya.***