MEDAN - Ratusan nelayan menuntut Camat Belawan Ahmad mundur dari Ketua Tim Verifikasi Data Nelayan yang terkena dampak Reklamasi Peti Kemas, Rabu (18/7/2018) di Kantor Camat Belawan.

Kordinator Aksi Ahmad Jafar menyatakan, reklamasi merupakan dataran tinggi yang berada di dasar laut yang lazim disebut masyarakat nelayan dengan sebutan Beting. Beting adalah tempat berkumpulnya hewan laut.

"Ketika air laut pasang dengan kedalaman tertentu, di areal Beting menjadi tempat para nelayan mencari nafkah dengan cara memancing dan menjaring. Dan ketika air laut surut keberadaan Beting menjadi daratan yang terhampar luas yang dapat dilakukan dengan berjalan kaki," kata Ahmad Jafar dalam orasinya.

Namun sambung Jafar, dengan adanya kegiatan reklamasi untuk pembangunan terminal peti kemas, beting dan nelayan terkena dampak.

"Memang sudah dibentuklah tim verifikasi yang diketuai Camat Belawan dengan surat Direktur SDM dan Umum Direksi PT Pelindo 1-medan Nomor UM.50/33/8/PI-17 tertanggal 22 Desember 2017 tentang bantuan fasilitan para nelayan dan tentang pembentukan Tim Verifikasi. Namun kinerjanya justeru tidak transparan," kata Jafar.

Jafar sedikit menceritakan awal mula masalah tim verifikasi.

Tak lama tim verifikasi dibentuk, Ketua Tim Verifikasi mengintruksikan anggota tim untuk melakukan pendataan masyarakat nelayan yang terkena dampak dari kegiatan reklamasi di kelurahan masing-masing.

Meskipun para anggota tim verifikasi tidak menerima mandat tugas dari ketua sampai saat ini anggota tim verifikasi tetap melaksanakan tugas yang diintruksikan.

"Namun sampai saat ini sekitar enam bulan lamanya ketua tim verifikasi pun tidak memberikan informasi atau perkembangan yang kongkrit kepada anggota tim verifikasi. Bahkan ketua tim verifikasi terkesan membohongi atau hanya janji-janji," kata Jafar.

Atas kinerja buruk tersebut, nelayan mendesak Camat Belawan mundur sebagai Ketua Tim Verifikasi.

"Kami butuh bukti bukan janji. Pendataan sudah enam bulan kok kami para nelayan yang terdampak reklamasi seperti tidak diperhatikan," tukas Jafar.

Aksi tersebut akhirnya mendapat tanggapan langsung Camat Belawan. Camat mengajak nelayan di beberapa kelurahan yang terkena dampak bertemu dengan pihak Pelindo pada Jumat (20/7/2018).