SULSEL- “Kerja apa saja yang penting halal”. Begitulah kata Hawaniyah (50) dengan mencukupi kehidupan sehari -hari wanita  ini rela berangkat dari pagi hingga malam berjualan ketupat buatannya sendiri. Tak hanya ketupat, ibu dua orang anak ini juga menjual beberapa makanan lainnya seperti buras, gogos, kacang rebus, dan telur asin. Selama 7 tahun berjualan di pinggir jalan, Kampung Maccopa, poros Jalan Maros-Makassar, Hawaniyah tak pernah sedikit pun mengeluh, besar atau tidaknya keuntungan yang ia dapatkan setiap hari selalu disyukurinya.

“Saya bekerja demi menghidupi kedua anak yang masih bersekolah dan juga membantu suami cari penghidupan karena suaminya hanya seorang petani”, ujarnya.

Modal yang digunakan setiap hari sebesar  Rp.300.000,-. Jika pembeli ramai hasil yang didapatkan Hawaniyah melebihi dari modal yang dikeluarkan.

Tak selamanya ramai, kadang jualan ibu ini sepi. Pembeli biasanya ramai berdatangan di hari libur.

Dari berbagai makanan yang iya jual, salah satu yang paling diminati adalah ketupat. Pembeli biasa menyebutnya dengan sebutan “ketupat unyu-unyu” atau ketupat mungil.

Karena bentuknya yang imut dan terlihat lucu mungkin menjadi alasan mengapa orang-orang menyebutnya demikian.

“Saya tidak malu sama sekali jika harus berjualan seperti ini.

Apapun pekerjaannya jika kita ikhlas Insyaallah akan selalu ada kemudahan, apalagi rejeki kita semua sudah diatur oleh yang maha kuasa”, tegasnya.