PALAS- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr Saleh Partaonan Daulay MAg MHum MA melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Tradisional dengan Mitra Kerja di Desa Ujung Batu IV Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Palas,Kamis (12/7/2018)
 
 
Dikegiatan sosialisasi Saleh mengingatkan kembali perlunya kesehatan terjaga,  salah satunya dengan menghidupkan pelayanan kesehatan tradisional. 
 
Dikatakannya, pelayanan kesehatan tradisional memang sudah lama ada dan menjadi kearifan lokal masyarakat. Bahkan, sudah turun temurun dari orangtua dulu. Seperti obat-obatan jamu. 
 
"Obat-obatan jamu itu sebetulnya harus dilestarikan. Itu kekayaan kita yang belum tentu dimiliki daerah dan bangsa lain. Supaya dilestarikan ke depan," kata putra kelahiran Palas  ini.
 
Kenapa pemerintah ingin menghidupkan pelayanan kesehatan tradisional? Dikatakannya, karena pemerintah belum tentu bisa melayani kesehatan masyarakat sepenuhnya.
 
"Seperti di Ujung Batu IV belum ada pustu, itu kemungkinan kare anggaran yang sangat minim. Makanya disosilisasikan hidup gerakan masyarakat sehat, seperti pelayanan kesehatan tradisional, "terang legislator asal PAN ini. 
 
Lebih jauh, katanya , pemerintah tidak akan memiliki uang yang cukup untuk pelayanan kesehatan masyarakat seluruhnya. Digambarkan, anggaran kesehatan untuk tahun 2019 sebesar Rp 60 Triliun.  Sebanyak 26 triluan peruntukannya untuk anggaran BPJS kesehatan gratis dengan peserta sebanyak 107 juta orang. 
 
"Itupun setiap tahun pihak BPJS kesehatan rugi, karena masyarakat banyak yang sakit dan berobat," paparnya lagi.
 
Karena itu, pemerintah menggalakkan sosialisasi pola hidup sehat, gerakan masyarakat sehat, dan pelayanan kesehatan tradisional.
 
"Kalau kita sakit tidak ada artinya. Misalnya, istri pasti sedih memikirkan kesehatannya, yang rugi satu keluarga. 
 
Mahasiswa kalau sakit tidak fokus belajar, demam aja tidak bisa belajar ataupun menghafal. Modal utama adalah kesehatan.
 
"Sehingga  pemerintah menginginkan kepada seluruh masyarakat Indonesia supaya hidup sehat, sehingga bisa menjadi bagian dari pembagunan di indonesia," beber mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Pusat ini. 
 
Saat itu, Idham Halik, Kepala Desa Ujung Batu IV mengatakan, di Ujung Batu IV memang masih ada masalah terkait kesehatan. Fasilitas kesehan belum ada. Di sisi lain, masyarakat masih ada yang belum punya jamban. 
 
"Mudah-mudahan, Pak Saleh tidak bosan ke sini dan bisa berkelanjutan utk tahun-tahun ke depan" kata Idham.
 
hal senada disampaikan Sekcam Hutaraja Tinggi H Daryono. Ia mengungkapkan, terimakasih atas kesediaan Saleh Partaonan hadir di Ujung Batu IV. 
 
"Hanya pak Saleh Partaonan Daulay saja yang mau berkunjung ke Ujung Batu IV ini, nanti kami berharap lagi perhatiannya dari pusat," kata Daryono.
 
Acara yang dirangkai dengan dialog ini tampak dihadiri  Kadis Kesehatan Palas Hj Leli Ramayulis SKM,  Kasubdit Yankestrad Komplementer Kemenkes RI Dr Yuniati Situmorang MKes dan staf dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional.
 
 In Ratri Ariani SKM, MSi, dr Dewi Chadra, dr Amsal AMRI, Nurmalis S Sos MSi, dan Tuti Hastuti SAP. tak ketinggalan juga, dihadirkan  tukang jamu tradisional Palas,dengan merek Putri Palas yang merupakan Jamu asli Tran Aliaga.
 
Kadis Kesehatan Palas Hj Leli Ramayulis SKM mengatakan, Saleh Partaonan sudah banyak membawa program dari pusat khususnya dana kesehatan. 
 
Bahkan,  tambahnya , tahun ini Palas  mendapat anggaran Rp 11 Milyar untuk Pembagunan UGD RSUD dan rehab Pustu atas aspirasi Saleh Partaonan.
 
 
Keterangan Photo : usai kegiatan Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI Dr Saleh Partaonan Daulay M Ag M Hum MA diabadikan bersama dengan Kadis Kesehatan Palas Hj Leli Ramayulis SKM,  Kasubdit Yankestrad Komplementer Kemenkes RI Dr Yuniati Situmorang MKes dan staf dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional.In Ratri Ariani SKM, MSi, dr Dewi Chadra, dr Amsal AMRI, Nurmalis S Sos MSi, dan Tuti Hastuti SAP.